Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pandemi corona menekan bisnis dan investasi. Namun PT Bank Tabungan Negara Tbk atau Bank BTN (BBTN) tetap gencar mengeluarkan dana untuk belanja modal.
Bahkan, serapan belanja modal atau capital expenditure (Capex) IT perbankan semakin maksimal di tengah pandemi Covid-19. Kondisi yang mempercepat adaptasi digital membuat bank semakin memperkuat layanan digitalnya dan juga keamanan sistem digital tersebut.
Serapan capex BBTN selama September -Oktober mencapai di atas 50% dari anggaran perseroan. Tahun ini, BTN menganggarkan capex sekitar Rp 500 miliar.
"Dengan adanya pandemi memang serapan capex lebih maksimal dibanding tahun lalu," kata Andi Nirwoto, Direktur Operation, IT & Digital Banking BTN pada Kontan.co.id, Jumat (30/10).
Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) kuasai pangsa pasar industri dana pensiun (DPLK)
Ia menjelaskan, sebagian besar serapan capex BBTN untuk mengupgrade kapasitas infrastruktur/server baik untuk melayani area core application (corebanking) maupun area surrounding application seperti middeware, e-Loan, mobile banking, API Management.
Sementara serapan di luar infrastruktur digunakan untuk pengembangan di area deliver channels seperti mobile banking, internet banking, cash management, merchant acquiring, property portal dan area digital channels lainnya.
Baca Juga: Walau ada pandemi, Bank Jateng yakin bisa catat pertumbuhan kredit tahun ini
Untuk penguatan layanan digital, lanjut Andi, BTN sedang memperkuat pengembangan channel-channel digital seperti mobile banking, cashless withdrawl, property portal dan BTN virtual branch.
"Layanan Online On Boarding juga sedang dalam proses perijinan ke OJK untuk mempermudah customer mendapatkan layanan secara digital dari Bank BTN. Kemudian pengembangan API management dan digital channel lainnya," kata Andi.
Selanjutnya: Dari BCA hingga BNI, aset bank-bank jumbo masih naik dua digit di kuartal III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News