Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akhirnya mengumumkan penawaran pembelian saham PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO) yang tersisa. Tender offer ini merupakan kiprah lanjutan BBRI mengakuisisi 88,65% saham AGRO.
Bank pelat merah ini akan menggelar tender offer atas 341,99 juta saham AGRO. Penawaran tender juga berlaku untuk waran yang belum dieksekusi oleh pemiliknya. Perinciannya, per 28 April jumlah saham publik AGRO 171,02 juta saham dan jumlah waran yang belum dieksekusi sebanyak 170,91 juta saham.
BBRI menetapkan harga tender offer sebesar Rp 182 per saham. Penetapan harga ini berdasarkan rata-rata harga tertinggi AGRO dalam kurun 90 hari sebelum pengumuman tender offer, yakni 8 September 2010.
Hal ini sesuai dengan aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang mewajibkan harga pembelian saham dalam tender offer lebih tinggi daripada harga tertinggi saham tersebut dalam kurun waktu 90 hari sebelum pengumuman tender offer.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, bank yang terkenal dengan produk tabungan Simpedes itu, telah menyiapkan dana Rp 62,24 miliar. Seluruh dana tersebut berasal dari kas internal BBRI. Nantinya, jika ada saham yang tidak terserap, "Saham tersebut masih berlaku dan tetap bisa dipergunakan untuk trading," papar Muhamad Ali, Sekretaris Perusahaan BBRI pada KONTAN, Kamis (5/5).
Namun, tak semua pemegang saham AGRO berhak mengikuti tender offer. Di antaranya saham dari pemegang saham yang telah melakukan transaksi akuisisi dengan BBRI, pihak lain yang telah mendapatkan penawaran dengan syarat dan kondisi yang sama dari BBRI serta pihak pengendali lain dari AGRO. "Saham milik Dapenbun tidak ikut dalam penawaran tender," kata Muhamad.
BBRI mulai membeli saham tender offer kemarin (5/5). Aksi korporasi ini rencananya akan berakhir pada 24 Mei.
Sekadar mengingatkan, BRI resmi menjadi pemilik baru AGRO pada awal Maret 2011 lalu. Nilai akuisisi tersebut mencapai Rp 330,30 miliar. Per akhir Maret 2011 lalu BBRI menguasai 87,79% saham AGRO. Sementara Dapenbun menguasai 7,25% saham, sisanya adalah saham milik publik.
BBRI masih menyusun rencana untuk mengembangkan bisnis AGRO. Dengan alasan tersebut, untuk sementara waktu, AGRO tidak akan melakukan ekspansi.
AGRO akan menyerahkan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) ke Bank Indonesia (BI) Juni 2011 nanti. Salah satu isi revisi RBB adalah adanya rencana penambahan modal lewat rights issue.
Raka Mahesa Wardhana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News