kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BBJ perdagangkan kontrak kakao mulai 15 Desember


Senin, 12 Desember 2011 / 16:29 WIB
BBJ perdagangkan kontrak kakao mulai 15 Desember
ILUSTRASI. IHSG berhasil ditutup menguat 0,20% di level 6.395,67 pada Selasa 12 Januari 2021. IHSG hari ini diperkirakan kembali menguat menuju ke 6.400, sementara rekomendasi saham hari ini ADRO, AKRA, CPIN dan lainnya. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) akan resmi memperdagangkan kontrak berjangka kakao pada 15 Desember mendatang.

Direktur Utama BBJ Made Soekarwo menyebut, dengan mulai ditransaksikannya produk kakao di bursa berjangka, diharapkan dapat memberikan fasilitas hedging (lindung nilai) kepada pelaku usaha industri kakao, selain sebagai pembentuk harga (price discovery).

"Sangat disayangkan Indonesia sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, saat ini harga cokelatnya masih mengikuti patokan harga negara lain," ujar Made dalam rilis hari ini (12/12).

Direktur BBJ Bihar Sakti wibowo menambahkan, dimasukkannya komoditas kakao sebagai salah satu produk BBJ, juga akan turut membantu pemerintah dalam meningkatkan mutu biji kakao nasional. Ini lantaran, kakao yang diperdagangkan di BBJ adalah jenis biji kakao yang fermented. "Hal ini tentu saja memicu pengusaha kakao nasional meningkatkan kualitas biji kakaonya, yang saat ini 90% masih berjenis unfermented," imbuhnya.

Salah satu pelaku industri cokelat nasional Sindra Widjaya menyambut baik masuknya kakao di bursa berjangka nasional. Katanya, saat ini industri kakao sedang bergairah dan dirinya beserta pelaku industri cokelat lainnya mengkhawatirkan jika sewaktu-waktu harga bahan baku cokelat international melonjak tajam.

"Hal ini akan mengganggu produksi cokelat domestik, jika bahan bakunya menghilang di pasar akibat kebanyakan pengusaha kakao lebih suka ekspor untuk mendapat untung dari harga yang tinggi," ujar Sindra dalam rilis BBJ, Senin (12/12). Nah, kekhawatiran ini dapat ditepis dengan masuknya kontrak kakao di BBJ, sebab bisa berfungsi sebagai pembentukan harga dan lindung nilai ini.

Selain kontrak kakao, Made menyebut, dalam waktu dekat ini, BBJ juga akan memperdagangkan kontrak karet dan batubara. "BBJ berupaya membantu pemerintah Indonesia supaya bisa menjadi acuan harga komoditi primer dunia," pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×