Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Mempertimbangkan lesunya harga komoditas di tahun ini, PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) memutuskan untuk mengurangi target transaksi sekitar 30% - 35% dari semula yang diharapkan sekitar 1,5 juta transaksi. Apalagi, hingga akhir Juli, transaksi multilateral BBJ baru 557.513 lot alias sekitar 37% dari target.
“Kami tidak bisa menaruh harapan besar karena harga komoditas mulai turun,” papar Stephanus Paulus Lumintang, Direktur BBJ kepada KONTAN, Selasa (6/9).
Menurut dia, selain karena tertekan pelemahan harga komoditas, penyesuaian target juga disebabkan oleh banyaknya pelaku dalam negeri yang lebih memilih masuk ke pasar spot dari pada berinvestasi dalam perdagangan berjangka. “Untuk masing-masing komoditas nanti juga akan dilakukan penyesuaian,” imbuhnya.
Dalam hitung-hitungan Stephanus, kopi masih akan menjadi penopang transaksi multilateral BBJ. Di akhir tahun kemungkinan persentase transaksinya akan berada pada kisaran 40%-45%. Peringkat kedua kemudian disusul dari emas yang diperkirakan menyumbang 30% transaksi. Kemudian sisanya akan berasal dari olein di kisaran 15% - 20% dan kakao sekitar 5% - 10%.
Hingga akhir Juli BBJ membukukan transaksi multilateral 557.513 lot. Kontribusi paling tinggi berasal dari komoditas kopi yang mencapai 44,95%, diikuti emas sekitar 38,87%, olein pada kisaran 12,96% dan kakao sebesar 4,17%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News