Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kembali mendirikan satu pabrik coal upgrading berkapasitas 1 juta ton per tahun. Nilainya sebesar US$ 68 juta.
Untuk membangun pabrik tersebut, BYAN menggandeng White Energy Ltd asal Australia. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan patungan bernama PT Kaltim Supacoal. BYAN akan memiliki 49% saham Kaltim Supacoal, sisanya dimiliki White.
Pabrik ini akan meningkatkan kualitas batubara. Sekretaris Perusahaan BYAN Jenny Quantero menjelaskan dengan pabrik ini maka hasil produksi hanya setengah dari bahan baku yang diolah. Namun, kadar kalorinya akan lebih tinggi, naik dari 4.000 kalori menjadi 6.000 kalori.
Jumlah pabrik coal upgrading akan terus bertambah. Direktur Utama BYAN Chin Wai Fong mengatakan, akan kembali membuat pabrik serupa awal tahun depan. "Ke depan kami akan membuat empat pabrik seperti ini lagi," jelasnya.
BYAN akan menggunakan fasilitas kredit dari bank untuk membangun pabrik.
Tahun ini BYAN mendapatkan pinjaman US$ 300 juta dari anggota sindikasi perbankan yang terdiri dari ANZ Banking Group Limited, Standard Chartered, dan Sumitomo Mitsui Banking. Pinjaman ini untuk melunasi utang BYAN sebesar US$ 200 juta. Sementara sisanya US$ 100 juta digunakan untuk belanja modal selama dua tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News