kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Batubara tertekan sepekan terakhir


Minggu, 12 November 2017 / 19:43 WIB
Batubara tertekan sepekan terakhir


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak menyentuh level tertingginya pada US$ 99,50 per metrik ton pada awal bulan lalu komoditas batubara sepertinya sulit kembali bangkit. Dalam sepekan terakhir harga emas hitam itu malah menunjukkan tren penurunan.

Mengutip Bloomberg, harga batubara pada penutupan perdagangan Jumat (10/11) di ICE Futures Exchange kontrak pengiriman Desember 2017 tercatat melemah 0,21% ke level US$ 96,40 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Jika dibandingkan sepekan terakhir harganya sudah melemah hingga 1,73%.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis Central Capital Futures melihat trend penurunan ini memang wajar terjadi. Apalagi batubara sudah hampir menembus level US$ 100 per metrik ton.

Menurutnya ketika harga sudah berada di level US$ 90 pergerakannya rentan koreksi. “Koreksinya hanya dipekan ini, setelahnya pasti akan membaik,” ujarnya kepada Kontan akhir pekan ini.

Ia menebak memasuki awal pekan depan harganya akan kembali merangkak naik lagi. Walaupun tertekan selama sepekan sebenarnya secara fundamental batubara masih disokong oleh sentimen positif. Dalam perhitungannya selama kuartal IV harga emas hitam ini bisa berada di rentang US$ 90 – US$ 110 per metrik ton.

Keyakinan serupa juga diungkapkan oleh Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka. Ia pun menyebut koreksi batubara terjadi karena telah menguat terlalu tinggi. Wajar terjadi kalau pasar akhirnya melakukan aksi ambil untung.

Namun menurutnya pelemahan harga batubara ini tak lepas dari trend penguatan mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Penguatan greenback cenderung membuat harga batubara melemah. Sejak akhir Oktober index dollar AS sempat bergerak naik menembus level 94,49.

“Namun Senin (13/11) batubara kembali naik seiring penguatan harga minyak jelang pertemuan OPEC,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×