kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Batubara tak melemah meski prospek tak cerah


Kamis, 30 Juni 2016 / 08:03 WIB
Batubara tak melemah meski prospek tak cerah


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski terus digempur dengan isu lingkungan, permintaan batubara masih terjaga. Harga komoditas energi ini bergerak positif. Mengutip Bloomberg, pada Selasa (28/6), harga batubara kontrak pengiriman Agustus 2016 di ICE Futures Europe mencapai US$ 56,40 per metrik ton. Angka ini lebih tinggi 1,07% dibanding hari sebelumnya.

Deddy Yusuf Siregar, Research & Analyst Asia Tradepoint Futures, mengatakan, faktor fundamental batubara sebenarnya tidak banyak berubah. Para pengguna batubara masih berupaya mengurangi penggunaan komoditas energi ini, karena alasan lingkungan.

Kendati begitu, permintaan batubara diprediksi masih tinggi. “Kebutuhan batubara Indonesia dan Filipina masih tinggi,” ujar Deddy. Konsumsi batubara Indonesia meningkat untuk pembangunan pembangkit listrik. Di empat bulan pertama 2016, konsumsi Indonesia sudah naik 35% jadi 24,5 juta ton.

Kementerian Sumber Daya Mineral dan Energi Indonesia memprediksi konsumsi batubara bisa naik jadi 100 juta ton tahun ini. Dalam lima tahun, permintaan batubara Indonesia bisa naik sekitar 88%. Dari Filipina, permintaan batubara diprediksi mencapai 16,4 juta ton.

“Saat ini Filipina berupaya mencari alternatif impor batubara selain Indonesia untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi,” kata Deddy.

Wahyu Tri Wibowo, analis Central Capital Futures, menilai, pergerakan harga batubara cukup stabil. Terutama berkat dukungan tren harga minyak yang membaik. “Sentimennya positif, jadi harga masih bisa naik di perdagangan Kamis (30/6),” ujar Wahyu.

Tapi jangka panjang, harga batubara akan tetap bergerak dalam rentang sempit di kisaran US$ 40–US$ 60 per ton. Maklum, sejumlah konsumen mengurangi penggunaan batubara. China misalnya, akan memangkas produksi batubara sekitar 280 juta ton tahun ini.

Hari ini, Deddy memprediksi harga batubara akan bergerak naik di kisaran US$ 56,00–US$ 57,50 per metrik ton. Sepekan ke depan, harga batubara akan bergerak di rentang US$ 55,80–US$ 58,00 per metrik ton. Sedang prediksi Wahyu, harga batubara hari ini di kisaran US$ 54,90–US$ 56,55 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×