kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Batubara diramal masih bertahan di atas US$ 90


Selasa, 18 Oktober 2016 / 17:13 WIB
Batubara diramal masih bertahan di atas US$ 90


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Laju kenaikan harga batubara semakin tajam. Mulai Senin (17/10), harga batubara sudah menembus level US$ 90 per metrik ton. Diperkirakan, harga batubara akan terus bertahan di atas US$ 90 per metrik ton dalam waktu dekat ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (17/10) harga batubara kontrak pengiriman November 2016 di ICE Futures Exchange terbang 3,65% dalam sehari ke level US$ 93,50 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Harga ini dalam sepekan bahkan berhasil melesat 14,23%.

Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures menjelaskan setelah upaya China yang giat untuk memangkas produksinya harga batubara memang terbang jauh. Hal ini karena pelaku pasar memprediksi akan terjadi kekurangan pasokan batubara di pasar global. Kekuatan harga naik semakin bertambah setelah BMI Research memperkirakan sepanjang tahun 2016 – 2020 produksi batubara global akan turun sekitar 0,2% per tahunnya.

Menurut BMI penurunan produksi akan terjadi di Indonesia dan Australia. Dua produsen batubara terbesar selain China. Hal ini disebabkan oleh aturan pemerintah yang akan semakin ketat mengingat dampak batubara yang buruk bagi lingkungan. “Selama produksi diduga masih akan terus mengempis, maka harga punya daya tahan melanjutkan tren bullishnya,” jelas Wahyu.

Dalam laporan yang sama, produksi Indonesia tahun 2016 diduga akan turun 15% menjadi 314 juta ton dibanding bulan sebelumnya. Sementara produksi tahunan Australia rata-rata akan turun 0,9% sepanjang 2016 – 2020.

Wahyu menduga untuk Rabu (19/10) harga batubara masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikan. “Bagaimanapun untuk saat ini batubara masih jadi andalan untuk pembangkit listrik terutama di Asia maka tren bullish akan terus berlanjut,” tutur Wahyu. Apalagi mengingat harga batubara yang sudah tembus level US$ 90 per metrik ton.

“Maka sekarang level tengah harga di kisaran US$ 87 – US$ 93 per metrik ton,” tebak Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×