kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Batubara berpeluang tembus US$ 100


Senin, 14 Agustus 2017 / 15:48 WIB
Batubara berpeluang tembus US$ 100


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Trend bullish menghinggapi batubara. Harganya terus melambung bahkan telah menembus level US$ 90,85 per metrik ton pada akhir pekan lalu. Analis memperkirakan, sampai akhir tahun ini, harganya masih mampu melanjutkan penguatan hingga mencapai US$ 100 per metrik ton.

Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, dengan berbagai sentimen positif yang mewarnai pergerakan harga batubara komoditas emas hitam itu masih berpeluang terus melanjutkan penguatan hingga akhir tahun 2017. Menurutnya, saat ini cukup minim sentimen negatif yang bisa menahan penguatan harga.

“Potensi kenaikan sampai akhir tahun masih terbuka,” ujarnyan, Senin (14/8).

Dalam perhitungan Deddy, jika harga batubara cukup stabil sehingga menembus level resistance US$ 95 per metrik ton, bukan tidak mungkin pada akhir tahun harganya bisa menembus level US$ 100 per metrik ton.

Ia menebak, di akhir 2017, batubara akan bergerak pada rentang US$ 95-US$ 100 per metrik ton.

Sementara, pada Selasa (15/8), penguatan batubara akan sedikit tertahan karena harganya sudah cukup tinggi. Kemungkinannya harga batubara bisa bergerak pada rentang US$ 91,2-US$ 87,6 per metrik ton. Adapun, sepekan, harga emas hitam ini akan berada pada kisaran US$ 93-US$ 86,10 per metrik ton.

Secara teknikal saat ini harga batubara sudah berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) bergulir di area positif menunjukkan potensi penguatan masih terbuka. Hanya saja indikator relative strength index (RSI) yang sudah berada di level 69 dan stochastic di level 88, sudah menunjukkan pergerakan di area jenuh beli (overbought).

“Harganya rawan koreksi sesaat,” imbuh Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×