Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. PT Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) membatalkan aksi right issue. Alasan utama yang menjegal rencana ini adalah tidak adanya kesepakatan harga antara perusahaan dan investor.
“Yang semula berminat tidak jadi masuk,” beber Presiden Direktur GPRA Rudy Margono di sela-sela publik ekspose, Selasa (20/12).
Selain gagal menerbitkan saham baru yang sebenarnya sudah diwacanakan sejak 2010 lalu, GPRA juga me-review ambisinya untuk mencaplok lima mall di Pulau Jawa.
Rudy mengaku, karena batal menjaring dana di pasar modal, akuisisi dengan nominal Rp 1,7 triliun terlalu berat bagi GPRA.
Kelima pusat perbelanjaan yang dimaksud antara lain Bekasi Trade Center, Bandung Trade Center, Jatinangor Trade Center dan Solo Trade Center.
Sebagai gantinya, emiten dengan kode saham GPRA itu akan fokus di bisnis perhotelan.
Pengembang properti ini menargetkan recurring income dari sektor tersebut mencapai 30% dari total pendapatan. Tak heran jika peruntukan sebagian apartemennya berubah menjadi hotel, demi mengoptimalkan aset perusahaan. Agar target tercapai, tahun depan, 100 unit apartemen Kebagusan City akan disulap menjadi hotel.
Direktur GPRA Amin Maulana menambahkan, aset lain yang diubah fungsinya adalah The Bellezza Permata Hijau. Di sini, 40 unit apartemen berubah wujud menjadi hotel, di mana 100 unit sudah berubah.
“Secara jangka panjang kami akan menghadirkan 1.000 unit kamar di seluruh aset kami,” ungkapnya.
Unit hotel baru juga akan berdiri di Serpong, melalui proyek CBD Serpong. Hotel ini menyediakan 9.345 kamar bintang lima, 6.569 kamar bintang empat, dan 6.161 kamar bintang tiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News