Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang bergerak di sektor perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu ini menjadi emiten ke-33 yang listing pada tahun 2022 dan ke-799 di BEI sampai saat ini.
JARR merupakan emiten yang memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 17.020 hektare (ha) dengan izin hak guna usaha (HGU) di Kotabaru dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. JARR memiliki pabrik refinery dan pabrik biodisel dengan kapasitas 1.500 ton per day (tpd).
Saat ini JARR sedang melakukan tahap penyelesaian pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 tpd yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022.
Selain itu, JARR sedang dalam proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton per hour (tph).
Baca Juga: Jhonlin Agro Raya (JARR) Resmi Melantai di Bursa, Sahamnya Melonjak 24,6%
Produk yang dihasilkan saat ini adalah FAME sebagai bahan campuran biodiesel dan PFAD, RBDPO, glycerin, fatty mater yang merupakan bahan baku industri makanan. JARR juga memproduksi oleokimia, bahan baku consumer goods yang dikonsumsi masyarakat sebagai bagian dari kebutuhan sehari-hari.
Direktur Keuangan PT Jhonlin Agro Raya Tbk Temmy Iskandar menjelaskan, fundamental Jhonlin Agro sangat baik. Pada periode 31 Maret 2022, JARR membukukan penjualan sebesar Rp 1,30 triliun. Jumlah ini melesat 12.433% dibandingkan penjualan yang pada periode yang sama tahun 2021.
“Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan volume penjualan FAME, seiring beroperasinya pabrik biodiesel milik JARR pada September 2021 serta produk baru PFAD, RBDPO, Glycerin dan Fatty Mater,” terang Temmy, Kamis (4/8)
Dengan pencapaian positif itu, JARR berencana membagikan deviden setelah initial public offering (IPO) dengan besaran dividen sebanyak-banyaknya 15% dari laba bersih tahun buku 2023 dan dibayarkan pada tahun 2024 untuk rentang Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar, dan sebanyak-banyaknya 20% untuk laba di atas Rp 100 miliar.
Sebagai gambaran, JARR melakukan IPO dengan harga penawaran Rp 300 per saham. JARR meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar dengan melepas 1,22 miliar lebih saham yang merupakan 15,29% dari modal disetor dan ditempatkan kepada masyarakat setelah IPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News