kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Barito Pacific melunasi utang US$ 25 juta


Selasa, 11 September 2012 / 07:19 WIB
Barito Pacific melunasi utang US$ 25 juta
ILUSTRASI. Spesifikasi dan harga Xiaomi Redmi Note 10 5G


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk mengikis tanggungan kewajibannya. Pada 5 September 2012, emiten berkode saham BRPT itu telah membayar US$ 25 juta ke Magna Resources Pte Ltd, yang juga pemilik 52,13% saham perseroan.

Dana tersebut adalah pelunasan atas surat utang tanpa jaminan (unsecured notes) yang diterbitkan Barito Pacific kepada Magna Resources. Namun, manajemen Barito tak bersedia menjelaskan lebih lanjut terkait sumber dana pelunasan utang tersebut. "Saya masih meeting, nanti saya telpon," kata Agustino Sudjono, Senior Vice-President Investor Relation Barito Pacific dalam pesan Blackberry ke KONTAN, Senin (10/9).

Jika merujuk pada laporan keuangan per 30 Juni 2012, Barito Pacific kemungkinan memakai dana internal untuk melunasi utang itu. Sebab, di akhir semester I-2012, Barito masih punya kas dan setara kas senilai Rp 1,7 triliun.

Pada 9 Juni 2010, Barito memang menerbitkan surat utang tanpa jaminan senilai US$ 25 juta. Surat utang itu kemudian dibeli seluruhnya oleh Magna Resources dengan suku bunga 3% per tahun.

Barito kemudian memakai dana penerbitan surat utang untuk mengakuisisi 100% saham PT Royal Indo Mandiri (RIM). Skema akuisisinya, Barito Pacific mengambilalih obligasi konversi yang diterbitkan RIM kepada Forrestal Holding Ltd senilai US$ 24,4 juta.

Obligasi itu dapat ditukarkan dengan saham anak usaha RIM yaitu PT Grand Utama Mandiri (GUM) dan PT Tintin Boyok Sawit Makmur. Adapun sisa dana surat utang senilai US$ 600.000 digunakan untuk membeli 99% saham RIM yang dimiliki Agus Salim Pangestu dan 1% saham RIM milik Reza Andriansyah.

Selepas akuisisi itu, Barito memang gencar mengembangkan RIM terutama bisnis kelapa sawitnya yang dijalankan GUM. Barito Pacific bahkan telah menyuntikkan dana US$ 50 juta untuk pengembangan bisnis GUM. Dana itu merupakan hasil penjualan 7,13% saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk kepada SCG Chemicals Co Ltd.

GUM memakai dana tersebut untuk beberapa kebutuhan. Pertama, GUM terus memperluas kepemilikan lahan konsesi perkebunan sawit. Pada akhir 2011, GUM baru memiliki lahan konsesi seluas 34.000 ha. GUM ingin menambah lahan konsesi menjadi 50.000 ha pada 2015.

GUM juga terus meningkatkan lahan tertanam (planted area) kelapa sawit. Tahun ini, GUM menargetkan luas lahan tertanam sawit 15.000 ha, naik dari tahun lalu 10.000 ha. Jumlah itu ditargetkan bertambah menjadi 30.000 ha di 2013. Harga saham BRPT kemarin turun 2,04% menjadi Rp 480 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×