kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Barito Pacific Catatkan Pendapatan US$ 2,33 Miliar hingga Kuartal III


Sabtu, 05 November 2022 / 18:57 WIB
Barito Pacific Catatkan Pendapatan US$ 2,33 Miliar hingga Kuartal III
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan kaca gedung Wisma Barito Pacific di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menggapai pendapatan sebesar US$ 2,337 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2022. Angka itu naik 3% dari posisi US$ 2,313 miliar di periode yang sama tahun 2021.

Naik tipisnya pendapatan membuat posisi laba bersih perseroan hanya sebesar US$ 39 juta dari porsi laba bersih US$ 272 juta pada sembilan bulan 2022.

Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Pangestu mengatakan, berlanjutnya ketidakstabilan geopolitik dan kebijakan Covid-19 yang ketat di China menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan di sembilan bulan pertama 2022. 

Tekanan pada margin petrokimia terjadi dikarenakan meningkatnya harga bahan baku yang tidak diikuti dengan kenaikan sebanding harga produk petrokimia. 

Baca Juga: Mustika Ratu (MRAT) Memperluas Jaringan Distribusi Produk Kecantikan dan Kesehatan

"Hal ini bukan berarti belum pernah terjadi sebelumnya, dimana kami telah bertahan dengan baik melewati volatilitas yang tinggi pada sektor petrokimia, dan saat ini memiliki ketahanan konsolidasi pilar yang jauh lebih kuat seiring dengan kinerja yang stabil pada segmen energi," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (5/11).

Adapun posisi EBITDA perseroan sebesar US$ 360 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2022, dari posisi US$ 639 juta di periode yang sama tahun 2021.

Bisnis panas bumi milik perusahaan (Star Energy), kata dia, terus memberikan kinerja positif terhadap Barito Pacific, dengan pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun 2022 yang tumbuh 6,8% menjadi US$ 424 juta dan EBITDA naik 7,2% secara tahunan alias secara year on year (YoY) menjadi US$ 354 juta.

"Tingkat operasi rata-rata pada ketiga aset tetap terjaga di atas 90%, dengan faktor intermitensi yang rendah menegaskan profil keandalan energi panas bumi yang tinggi," ucap dia.

Perusahaan, sambung dia, juga berhasil menjaga neraca keuangan, dengan debt to capital sebesar 44% dan net debt to equity sebesar 0.42x pada  sembilan bulan pertama tahun 2022. 

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Raih Laba Rp1,28 Triliun pada Kuartal III 2022

Bisnis petrokimia milik perusahaan, yakni Chandra Asri mempertahankan kebijakan keuangan yang hati-hati dengan likuiditas yang kuat dan terus menerima dukungan dari pasar modal atas keberhasilan penyelesaian penerbitan obligasi senilai Rp 2 triliun.

"Lalu stock split yang sukses 1:4 untuk meningkatkan likuiditas saham," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×