kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Barito Pacific (BRPT) Dikabarkan Berencana Bentuk Entitas Bidang Energi Terbarukan


Selasa, 27 September 2022 / 17:15 WIB
Barito Pacific (BRPT) Dikabarkan Berencana Bentuk Entitas Bidang Energi Terbarukan
ILUSTRASI. Barito Pacific (BRPT) tampaknya sedang gencar berekspansi di sektor energi terbarukan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tampaknya sedang gencar berekspansi di sektor energi terbarukan. Emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini dikabarkan sedang dalam proses menyiapkan entitas baru, yaitu PT Barito Renewables Energy. Nantinya, perusahaan ini akan menjadi perusahaan induk bagi semua inisiatif Grup Barito di sektor energi terbarukan.

Saat dihubungi untuk konfirmasi, Wakil Direktur Utama Barito Pacific Rudy Suparman, mengaku belum bisa memberikan konfirmasi. Sebab, saat ini  ada proses yang harus dilakukan untuk mematuhi ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kami baru dapat menjelaskan lebih lanjut setelah proses tersebut selesai,” kata Rudy, Selasa (27/9)

Sebagai informasi, pada Maret 2022, Green Era yang dimiliki oleh keluarga Prajogo Pangestu telah mengakuisisi 33,33% saham Star Energy Geothermal dari BCPG Thailand.

Baca Juga: IHSG Turun 0,21% ke 7.112 Hingga Tutup Pasar Selasa (27/9)

Pemegang saham lainnya di Star Energy Geothermal adalah Barito Pacific, yang memiliki 66,67%. BRPT dimiliki mayoritas oleh Prajogo Pangestu. Alhasil, Barito Pacific memiliki pengendalian penuh dari Star Energy Geothermal. Sektor panas bumi memang menjadi salah satu sektor yang diminati dalam transisi Indonesia menuju energi terbarukan.

Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021- 2030, rencana bauran energi terbarukan akan ditingkatkan menjadi total 52% dari saat ini yang masih sekitar 13%. Hal ini selaras dengan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan Nationally Determined Contributions (NDC) pada tahun 2030 sebesar 29% dari business as usual dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan dukungan internasional.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Siap Stock Split dengan Rasio 1:4

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×