kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Barito memastikan pembeli siaga pada Januari 2018


Jumat, 15 Desember 2017 / 09:00 WIB
Barito memastikan pembeli siaga pada Januari 2018


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membutuhkan dana besar untuk mengakuisisi 66,67% saham Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL). Demi menutup kebutuhan pendanaan tersebut, perusahaan milik Prajogo Pengestu ini berencana melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

BRPT akan rights issue dengan menerbitkan maksimal 5,6 miliar saham atau 40,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan belum ditetapkan, namun perolehan dana ditargetkan mencapai US$ 1 miliar.

BRPT akan menggunakan sekitar 52% dana hasil rights issue untuk mengakuisisi Star Energy. Sisanya 24% akan digunakan untuk membayar kewajiban BRPT.

Untuk memastikan aksi korporasi itu berjalan lancar, pembeli siaga atau standby buyer pun disiapkan. Ada pihak yang bakal menyerap saham baru BRPT. "Ini institusi, bisa lokal atau asing. Diharapkan pertengahan Januari 2018 sudah bisa dipastikan," kata Henky Susanto, Direktur Keuangan BRPT kepada KONTAN, Kamis (14/12).

Dari total 5,6 miliar saham, sebanyak 2,74 miliar saham akan diserap oleh pembeli siaga. Setelah rights issue, pembeli siaga akan menguasai 14,05% saham BRPT. Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dalam rights issue ini, kepemilikannya bisa terdilusi maksimal 28,63%.

Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, rights issue BRPT menarik. Sebab, dana hasil rights issue memiliki alokasi yang jelas dan untuk akuisisi. "Perusahaan yang diakuisisi juga bagus," kata David, kemarin.

Alhasil, rights issue BRPT diprediksi terserap pasar. Asalkan harga pelaksanaannya tidak di atas harga pasar BRPT saat ini, atau justru jauh di bawah harga pasar saat ini. "Karena kalau jauh di bawah, malah harganya nanti turun karena banyak yang buang," ujar David.

Soal standby buyer, hal ini perlu dilakukan. Sebab, selain dananya besar, rights issue BRPT untuk akuisisi sehingga butuh kepastian dana. David merekomendasikan buy BRPT dengan target Rp 3.000 per saham. Harga BRPT kemarin Rp 2.410 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×