Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Hendra pun menyarankan pelaku pasar untuk lebih selektif dalam melirik saham-saham yang akan dan sedang menggelar buyback. Secara umum, pelaksanaan buyback baik oleh emiten berskala besar maupun kecil merupakan bentuk optimisme manajemen terharap prospek perusahaan.
Dengan begitu, aksi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor, dan biasanya bisa berdampak positif terhadap harga saham. Tapi Hendra mengingatkan emiten kecil akan lebih rentan terhadap fluktuasi pasar dan keadaan ekonomi global.
Kemudian untuk kasus tertentu, perlu menilik lebih jauh bagaimana komitmen emiten menyelesaikan masalah yang membuatnya terjerumus ke papan pemantauan khusus.
Baca Juga: Harita Nickel (NCKL) akan Buyback Saham, Siapkan Anggaran Rp 400 Miliar
"Emiten di papan pemantauan khusus seringkali memiliki masalah fundamental atau operasional. Buyback mungkin menjadi usaha manajemen mengatasi itu, tapi investor perlu lebih berhati-hati," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).
Hendra menilai, aksi buyback juga bukan solusi untuk menyelesaikan masalah fundamental. Dus, investor perlu tetap mencermati performa bisnis dan prospek kinerja perusahaan, termasuk kondisi keuangan dan bagaimana strategi emiten dalam mengelola sisa kas yang dimilikinya.
Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni menyarankan di tengah kondisi fluktuasi pasar saham saat ini, investor lebih baik melakukan selective buying. Di antara saham-saham yang akan dan sedang menggelar buyback, Agung menjagokan saham NCKL, ADRO dan ECII.
Baca Juga: Emiten Boy Thohir (PALM) Getol Gelar Aksi Korporasi, Ingin Buyback Usai Rights Issue
Sedangkan Hendra melirik saham NCKL, ADRO dan INTP. Rekomendasi Hendra, trading buy NCKL di level Rp 1.060 - Rp 1.070 untuk target harga Rp 1.205 - Rp 1.350, dan pertimbangkan stoploss jika tembus Rp 1.030.
Selanjutnya, trading buy ADRO di harga Rp 2.900 - Rp 2.920 untuk target harga Rp 3.160 - Rp 3.280, dan stoploss jika tembus Rp 2.840. Lalu, buy on breakout INTP di level Rp 7.200 untuk target harga Rp 7.875 - Rp 8.900, dan stoploss jika tembus ke Rp 6.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News