Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bareksa Portal Investasi menargetkan mampu meraih satu juta investor pada akhir tahun nanti. Angka tersebut dinilai dapat dipenuhi berkat adanya sejumlah upaya yang dilakukan oleh Bareksa.
Co-Founder & CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan, saat ini terdapat lebih dari 600.000 investor yang terdaftar di Bareksa. Mayoritas investor tersebut berasal dari kalangan generasi milenial. "Investor kami didominasi usia 21--35 tahun dan sudah tersebar ke luar Jakarta," kata Karaniya, kemarin.
Selain itu, sebagian besar investor Bareksa tercatat berinvestasi di reksadana pasar uang. Instrumen ini cukup digemari lantaran tingkat risikonya yang tergolong rendah. Bareksa pun cukup gencar mempromosikan produk reksadana pasar uang, khususnya kepada investor pemula.
Karaniya optimistis jumlah investor Bareksa akan tumbuh lebih cepat jika program integrasi antara Bareksa dengan dompet digital OVO dapat terlaksana.
Nantinya, beberapa reksadana yang terdapat di Bareksa dapat dibeli oleh investor dengan pembayaran melalui OVO. Demi keamanan, saldo OVO cash yang biasa digunakan untuk pembayaran konsumsi sehari-hari akan terpisah dengan saldo khusus kebutuhan investasi.
Saat ini, pihak Bareksa telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengintegrasikan sistem pembayaran investasi dengan uang elektronik. Tinggal dokumen-dokumen final saja yang perlu dilengkapi oleh Bareksa.
Bareksa juga sudah berbicara kepada Bank Indonesia terkait pengadaan fitur tersebut. "BI sudah menyambut positif karena integrasi investasi dengan e-money ini bagian dari pendalaman pasar keuangan juga," ungkap Karaniya.
Selain itu, untuk mendongkrak jumlah investor, Bareksa juga sudah menjalankan platform Bareksa Umrah. Platform ini memungkinkan investor untuk berinvestasi reksadana pasar uang yang mana dana dan keuntungan investasi tersebut dapat dipakai untuk membiayai ibadah umrah.
Investor pun dinilai antusias terhadap keberadaan platform tersebut. "Platform ini bisa meminimalisir kasus-kasus penipuan umrah," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News