kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak sentimen penopang, minat lelang SUN pekan depan akan tetap tinggi


Minggu, 26 Juli 2020 / 16:55 WIB
Banyak sentimen penopang, minat lelang SUN pekan depan akan tetap tinggi
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek lelang Surat Utang Negara (SUN) pekan depan diyakini masih akan bagus, seiring dengan minat investor yang masih tinggi. Dukungan inflasi yang rendah berpotensi mendorong permintaan pelaku pasar. 

Head of Investment Avrist AM Farash Farich mengungkapkan, dengan dukungan inflasi yang rendah, saat ini minat investor terhadap SUN dalam tren naik. Sementara itu, arus masuk (inflow) dana asing terus menunjukkan perbaikan.

"Inflasi yang rendah karena pelambatan ekonomi, maka yield SUN jangka pendek bakal turun lebih banyak," jelas Farash kepada Kontan.co.id, Minggu (26/7). 

Baca Juga: Pemerintah akan melelang tujuh seri SUN pada Selasa (28/7), berikut daftar lengkapnya

Meskipun begitu, investor tetap percaya bahwa inflasi yang rendah saat ini perlahan akan bertahap naik ke level normal seiring dengan pemulihan ekonomi ke depan. Selain itu, likuiditas di perbankan terbilang cukup banyak di mana saat ini perbankan lebih banyak membeli SUN dengan tenor jangka pendek. 

Untuk itu, Farash menilai prospek lelang SUN pekan depan masih akan menarik dengan target serapan pemerintah yang masih sangat realistis. Menurutnya, serapan pemerintah akan sesuai perkiraan kebutuhan lelang hingga akhir 2020, yakni di kisaran Rp 20 triliun hingga Rp 30 triliun. 

"Apalagi, bid yang masuk sebelumnya juga jauh di atas 2-3 kali," ungkapnya. 

Farash juga memprediksi yield untuk SUN tenor 10 tahun akan menyusul turun, mengingat spreadnya dengan yield 5 tahun sudah lebar dan semakin menarik. Ditambah lagi, kesempatan pemerintah untuk memenangkan Lelang SUN lebih besar saat yield berada di level rendah, bahkan saat ini sudah jauh lebih rendah dari level awal tahun sebelum pandemi.

"Skema burden sharing Bank Indonesia (BI) dan pemerintah juga menurunkan supply risk surat berharga negara (SBN) tahun ini dan mendukung kenaikan harga obligasi," tandasnya.

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) kembali meluncurkan Lelang SUN di Selasa (28/7). Adapun target serapan yang dipasang masih sama dengan lelang-lelang sebelumnya, yakni indikatif Rp 20 triliun dan maksimal Rp 40 triliun. Tujuan lelang yakni untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Baca Juga: Asing Belum Pede Berburu SBN, Mengapa Investor Domestik Malah Getol Belanja?

Sebanyak tujuh seri ditawarkan pemerintah pada lelang Selasa (28/7) adalah SPN03201029(new issuance), SPN12210429(reopening), FR0081 (reopening), FR0082 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×