kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak membaca! Kunci investor bisa sekaya Lo Kheng Hong


Minggu, 18 Juli 2021 / 22:10 WIB
Banyak membaca! Kunci investor bisa sekaya Lo Kheng Hong
ILUSTRASI. Lo kheng hong


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siapa yang tidak kenal Lo Kheng Hong? Investor kawakan tanah air ini menjadi miliarder hanya dengan berinvestasi di pasar saham.

Ternyata, kepiawaian pria yang dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia ini memiliki kebiasaan membaca. Lo menilai, kebiasaan membaca sangat bermanfaat bagi seorang investor. Lo mengaku, setiap hari dirinya membaca setidaknya empat media massa, termasuk Harian Kontan. Kebiasaan ini sudah berpuluh-puluh tahun dia lakukan.

Selain itu, Lo juga rutin membaca dan mempelajari laporan keuangan emiten. Dengan kebiasaan ini, pengetahuan yang dia miliki akan semakin mendalam. “Saya pelajari emiten, dari sisi penjualannya, laba usahanya, beban bunga berapa, penghasilan berapa, profit margin berapa besar, “ terang Lo Kheng Hong dalam acara webinar yang digelar Kontan, Sabtu (17/7) malam.

Baca Juga: IHSG Senin (19/7) rentan terkoreksi, saham-saham ini bisa dicermati

Pria kelahiran tahun 1959 ini juga rutin memantau aksi korporasi emiten dengan membuka website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Di sini tersedia semua aksi dan rencana korporasi emiten.

Dari kebiasaan membaca inilah, Lo memiliki pengetahuan terkait emiten. Dari sanalah, dia menemukan perusahaan dengan fundamental bagus  namun salah harga.

“Saya melalukan satu pekerjaan yang sederhana, saya ulang-ulang terus sampai 32 tahun dan membuat saya menjadi mahir. Kira-kira itu faktor yang membuat saya menjadi investor yang berhasil,” pungkas dia.

Lo menilai, kebiasaan ini bisa direplikasi oleh siapa saja. Karena sejatinya, kemahiran investor bisa dibentuk.  

Baca Juga: Permohonan PKPU kepada emiten berpotensi meningkat, ini yang perlu dicermati investor

Dia juga menekankan pentingnya value investing, yakni membeli saham perusahaan yang harganya jauh lebih murah dari nilai intrinsik. Ibaratnya, value investing adalah membeli mobil Mercedes-Benz seharga mobil  Avanza,

“Di dunia nyata, kita tidak akan menemukan hal ini. Namun di pasar saham, Mercy yang dijual seharga Avanza sangat banyak. Berinvestasilah berdasarkan nilai,”pungkas dia.

Selanjutnya: Dibayangi kasus Covid-19, IHSG diproyeksikan melemah pada Senin (19/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×