kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banua Sianturi: Investasi demi proteksi masa depan


Sabtu, 30 September 2017 / 13:45 WIB
Banua Sianturi: Investasi demi proteksi masa depan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Kecintaan Banua Sianturi terhadap dunia asuransi, ternyata sudah terbentuk sejak dini. Dalam pemikiran Chief Distribution Officer PT Asuransi FPG Indonesia ini, investasi tak selalu diartikan sebagai kegiatan untuk menambah penghasilan atau kekayaan. Baginya, investasi juga bisa berarti menaruh dana pada sesuatu yang memiliki manfaat dan tak berisiko tinggi.

Pemikiran tersebut juga mendasari pilihan produk investasi Banua. Pertama kali berinvestasi, dia memilih instrumen properti. Alasan sebenarnya sepele, yakni karena ikut-ikutan. Mengingat saat itu, banyak orang yang berinvestasi di sektor properti. "Dulu, orang masih lebih suka properti karena belum terlalu mengenal saham," ujar lulusan New York Institute of Technology ini.

Cuma, butuh kesabaran sebelum Banua berhasil membeli instrumen investasi pertamanya itu. Soalnya, ia menyisihkan sebagian penghasilan secara bertahap, demi berinvestasi di properti. Pada 1990, begitu tabungannya sudah cukup, Banua pun membeli sebuah tanah. Kemudian, ia melanjutkannya dengan membangun rumah di sana.

Banua tak menyesali pilihannya yang jatuh pada investasi di properti lantaran sifatnya yang jangka panjang, aman, dan tidak agresif. Ini cocok untuknya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Namun, Banua menyadari, investasi properti tidak likuid. Karena itu, Banua enggan menaruh 100% investasinya pada sektor tersebut. Untuk itu, ia mulai melirik investasi lain. "Karena, untuk menjual properti butuh waktu lama kalau sedang butuh uang mendesak. Jika hanya main di satu investasi yang sifatnya tidak likuid, nanti bisa terjebak," ungkapnya. Itulah alasan Banua juga memiliki investasi di instrumen yang lebih aman seperti deposito.

Dengan berjalannya waktu, Banua menerapkan prinsip baru: berinvestasilah sesuai kemampuan dan tak perlu dipaksakan. Sebab, penting untuk mengenali kondisi keuangan dan kebutuhan diri sendiri.

Jika sudah mengerti apa kebutuhan dan kemampuan, barulah cari instrumen investasi yang seimbang, antara investasi yang sifatnya likuid dan kurang likuid. "Jadi, harus juga punya investasi yang likuid dan yang paling aman, ya, deposito," kata Banua.

Proteksi seluruhnya

Selain deposito, Banua juga menyukai produk asuransi serta unitlink. Bahkan, kini ia melihat, investasi sebagai proteksi terhadap kehidupan di masa depan. "Oleh karena itu, agar cash flow tidak terganggu jika terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan dan tetap bisa kegiatan investasi, maka investasi proteksi melalui asuransi juga penting," ujar Banua.

Tak heran, setiap aspek dalam kehidupannya dia proteksi dengan asuransi, mulai asuransi kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga, lalu asuransi rumah, apartemen, kendaraan bermotor, hingga supir dan pembantu rumah tangganya. Sementara untuk produk unitlink, ia peruntukan bagi anaknya.

Bukan cuma itu, Banua juga merasa penting untuk mengenali penyedia produk investasi dengan baik. "Kalau ingin beli deposito, reksadana, unitlink, wajib mengenali, siapa perusahaan yang menyediakan, apakah manajemennya solid atau tidak," imbuh Banua.

Nah, bagi investor pemula, Banua memberi tip: untuk menerapkan konsep menabung terlebih dahulu. "Hati-hati menabung, tidak hanya taruh uang di bank tetapi juga menabung untuk menghindari pengeluaran yang tidak terduga, dengan asuransi," pesan dia.

Kemudian, masih buat investor pemula, Banua menambahkan, memiliki deposito juga penting. Selain deposito, logam mulia dan emas pun bisa jadi pilihan karena termasuk investasi yang mudah dicairkan jika sedang membutuhkan dana dalam waktu singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×