Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Bank Sulawesi Utara (Sulut) masih menunggu hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada April 2011 untuk memastikan langkah salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Bank Sulut Jeffrey Wurangian mengungkapkan perseroan sudah melakukan dua kali RUPS tahun lalu. Secara umum, para pemegang saham sudah memberikan sinyal positif atas rencana penawaran saham publik perdana (initial public offering/IPO) tersebut.
"Mudah-mudahan bisa tahun ini," kata Jefrey, Kamis, (7/4). Menurut Jeffrey jika Bank Sulut menggunakan laporan keuangan tahun 2010, maka kemungkinan IPO dilakukan pada bulan Juni. Namun, jika nantinya diputuskan menggunakan laporan keuangan kuartal I 2011 maka, IPO baru bisa dilakukan selambat-lambatnya sekitar bulan Agustus 2011. Pasalnya, menurut aturan Bapepam-LK IPO bisa dilakukan enam bulan setelah direksi menyampaikan laporan keuangan terakhir.
Mengenai berapa target dana yang diincar Bank Sulut, Jeffrey belum mau buka suara. "Masih dihitung. Kami berencana melepas sekitar 30%-40% saham ke publik."
Jeffrey optimis dengan pengalaman Bank Sulut menerbitkan obligasi dan subdebt sebelumnya, respon pasar terhadap IPO Bank Sulut bakal positif. Apalagi, kata Jeffrey merujuk pada laporan keuangan tahun lalu kinerja Bank Sulut cukup menggembirakan. Laba bersih Bank Sulut pada 2010 tumbuh 115,47% menjadi Rp 89,72 miliar dari Rp 41,64 miliar pada 2009.
"BPD mau IPO itu perlu disambut baik karena bisa menambah modal. Saat ini dari 26 BPD kan baru satu yang sudah IPO, yaitu Bank Jabar Banten," tutur Jeffrey.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News