kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,11   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sentral Eropa (ECB) Akan Menaikkan Suku Bunga Lagi, Euro Berpotensi Menguat


Minggu, 27 November 2022 / 16:59 WIB
Bank Sentral Eropa (ECB) Akan Menaikkan Suku Bunga Lagi, Euro Berpotensi Menguat
ILUSTRASI. Euro Berpotensi Menguat Pada Tahun Depan. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Eropa (ECB) akan kembali menaikkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya, hal ini membuat mata uang euro (EUR) berpotensi rebound melawan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). 

Menurut Bloomberg, pasangan mata uang EUR/USD, pada penutupan Jumat (25/11) berada di 1,0396 atau turun 0,14%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan kenaikan suku bunga ECB menjadi salah satu cara ECB untuk menjaga nilai tukar mata uang euro terhadap dolar AS.

"Risalah ECB kemarin juga menunjukkan nada hawkish yang mengindikasikan bahwa ECB akan terus menaikkan suku bunga dalam kasus resesi yang dangkal," ujar Sutopo kepada Kontan.co.id minggu (27/11). 

Baca Juga: Melemah Akhir Pekan Lalu, Mata Uang Euro Berpotensi Menguat

Hal itu terlihat dari Anggota Dewan Eksekutif ECB Isabel Schnabel menyampaikan komentar bernada hawkish kemarin dengan mengatakan, bahwa data yang masuk sejauh ini menunjukkan ruang untuk memperlambat laju penyesuaian suku bunga. 

Selain itu, Dia menambahkan bahwa ECB mungkin harus menaikkan suku bunga ke wilayah yang terbatas dan kemungkinan akan memilih kenaikan 75 bp pada pertemuan 15 Desember. 

Sutopo memperkirakan cetak inflasi pada minggu depan untuk bulan November akan menjadi kunci untuk keputusan ECB dalam menaikkan suku bunga. Adapun, pergerakan mata uang Euro akan menguat tetapi bukan di akhir tahun, Sutopo memprediksi Euro akan menguat pada bulan Februari atau Maret 2023.

Menurut Sutopo, EURUSD telah rebound dari sisi terendahnya di bulan September dan saat ini masih menunjukkan reli tersebut bertahan. 

"Saya melihat di bulan Desember akan terjadi penurunan yang dapat menguji level harga paritas kembali, dan jika saat itu tiba prospek beli akan terkumpul dengan baik untuk memulai pergerakan menuju sisi atas untuk gelombang korektif (secondary tren)," tuturnya. 

Baca Juga: Mata Uang Euro Masih Menarik Dikoleksi

Sentimen negatif, masih berasal dari perang Rusia - Ukraina yang berimbas langsung pada negara-negara tetangga di Eropa. Sentimen utama penggerak Euro bertumpuh pada inflasi yang masih sangat tinggi di kawasan, sehingga ECB akan bertindak sangat hati-hati dan membutuhkan proses panjang untuk hilang. 

Sutopo memperkirakan pergerakan EUR/USD masih pada kisaran 1.0000-1.0100 hingga akhir tahun dan semester 1 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×