kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sentral Eropa Berencana Kerek Suku Bunga Lagi, Harga Emas Siap Menguat Rabu Ini


Rabu, 25 Januari 2023 / 07:26 WIB
Bank Sentral Eropa Berencana Kerek Suku Bunga Lagi, Harga Emas Siap Menguat Rabu Ini
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia berpotensi menguat di rentang US$ 1.923,30-US$ 1.952,36 per ons troi pada perdagangan Rabu (25/1). Dalam perdagangan pasar Eropa pukul 20.10 WIB kemarin, harga emas dunia berada di level US$ 1.937,40 per ons troi.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kenaikan harga emas didorong oleh komentar dua pejabat Bank Sentral Eropa yang menandakan kenaikan suku bunga jumbo tambahan di Eropa. Keduanya menganjurkan dua kenaikan 50 basis points (bps) lagi pada pertemuan Februari dan Maret 2023.

Survei analis Reuters juga mendukung kenaikan 50 bps pada dua pertemuan berikutnya. Puncak tingkat suku bunga pada akhirnya diprediksi sebesar 3,25%, dari tingkat saat ini 2%.

Baca Juga: Dibayangi Inflasi dan Rebalancing Aset, Cermati Skema Investasi Berikut ini

Bank Sentral Eropa akan terus menaikkan suku bunga dengan cepat untuk memperlambat inflasi yang masih terlalu tinggi. Pasar juga menunggu lebih banyak data Amerika Serikat (AS) pekan ini untuk mengukur apakah ekonomi terbesar dunia itu menghadapi potensi resesi pada 2023.

Salah satu data yang paling penting adalah indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti yang menjadi ukuran inflasi pilihan The Fed. Indeks diperkirakan mereda pada bulan Desember 2022 dari bulan sebelumnya, tetapi tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2%.

Setidaknya dalam siklus saat ini, pasar menganggap hari-hari paling hawkish The Fed berada di belakangnya.

"Jadi, ketika mempertimbangkan prospek kebijakan bank sentral, itu menggambarkan emas pada posisi yang diuntungkan, mengingat ekspektasi pasar pada The Fed bergerak lebih lambat daripada mitra di luar negeri," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/1).

Pasar juga prihatin atas AS yang mencapai batas pagu utangnya, dengan Kongres tetap terpecah atas pengesahan tindakan untuk menaikkan pagu.

Baca Juga: Harga Emas Kembali Menyentuh Level Tertinggi 9 Bulan

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dalam surat baru-baru ini kepada Kongres bahwa potensi gagal bayar AS atas kewajiban utangnya dapat mendatangkan malapetaka di pasar keuangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×