Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank yang masuk Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 semakin moncer. Empat bank yang masuk KBMI 4 atau memiliki modal inti lebih dari Rp 70 triliun, kompak membukukan kinerja cemerlang di semester I-2023.
Terbaru, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sukses mencetak laba Rp 29,42 triliun pada semester I-2023. Laba emiten bank dengan kode saham BBRI ini tumbuh 18,72% secara tahunan dibandingkan periode yang sama di 2022, sebesar Rp 24,79 triliun.
Sunarso, Direktur Utama BRI, menjelaskan, pertumbuhan laba bank ini ditopang sejumlah faktor. Di antaranya, pendapatan bunga bersih BRI pada enam bulan pertama tahun ini melejit 1,4% secara tahunan menjadi Rp 65,54 triliun dari Rp 64,61 triliun pada periode serupa tahun 2022.
Baca Juga: Saham Bank Lapis Dua Masuk Top Picks Kawasan ASEAN, Simak Rekomendasi Sahamnya
Melonjaknya pendapatan bunga bersih didorong pertumbuhan kredit BRI. Per Juni 2023, penyaluran kredit BRI mencapai Rp 1.202,12 triliun, naik 8,8% secara tahunan.
Penopangnya, kredit mikro naik sebesar 11,4% secara tahunan jadi Rp 577,94 triliun.Dengan pencapaian tersebut, porsi kredit mikro terhadap total kredit yang disalurkan BRI mencapai 48,08%.
Di semester I, total kredit UMKM BRI Rp 1.015,54 triliun. "Ini pertama kali kredit UMKM BRI tembus di atas Rp 1.000 triliun. Kami akan terus genjot porsi kredit UMKM mencapai 85% pada 2024," ujar Sunarso saat paparan kinerja BRI, kemarin.
Pertumbuhan kredit BRI di semester I-2023 memang di bawah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Di periode yang sama, dua bank kakap ini mencatat pertumbuhan kredit masing-masing 11,78% dan 9,04% secara tahunan.
Baca Juga: Sambut Pemilu 2024, Cermati Sejumlah Saham yang Direkomendasikan Analis
Namun, dari sisi perolehan laba, BRI menempati peringkat pertama di KBMI 4. Realisasi laba BRI di semester I-2023 mengungguli tiga bank KBMI 4 lain (lihat tabel).
Kinerja saham
Secara historis, BRI sukses menduduki posisi pertama bank KBMI 4 dengan laba terbesar sejak periode kuartal I-2022. BRI merebut posisi BCA yang pada periode tahun sebelumnya selalu meraup laba terbesar di antara kelompok bank tersebut.
Pada 2021, misalnya, BCA mencatat laba Rp 31,42 triliun. Ini mengungguli laba BRI yang hanya Rp 31,07 triliun.
Tapi, meski mencetak laba tertinggi di semester I-2023, performa keuangan BRI tak berbanding lurus dengan kinerja sahamnya. Kemarin saham BBRI ditutup di Rp 5.525 per saham. Secara tahunan, imbal hasil saham BBRI hanya naik 26,72%.
Baca Juga: Bank Besar Pesta Laba BRI yang Jadi Juaranya
Kinerja saham BBRI kalah dibandingkan saham Bank Mandiri yang tumbuh 44,85% secara tahunan. Dus, saham BMRI jadi pencetak cuan tertinggi di kelompok bank KBMI 4. Toh, analis melihat, saham BBRI masih bisa melaju.
Associate Director of Research & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menargetkan saham BBRI bisa menyentuh level Rp 6.050 di tahun ini. Artinya, saham BBRI memiliki potensi upside sekitar 9,5%.
BRI juga punya segmen target pasar khusus, yakni UMKM. Ini memudahkan BRI melakukan penetrasi ke nasabah. "UMKM ini sudah menjadi segmented customer BBRI, yang tidak dimiliki oleh bank-bank yang lain," ujar Nico.
Cuma, BRI harus siap bersaing dengan bank KBMI 4 lainnya. Hera F.Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA optimistis, kinerja kredit bank ini terus tumbuh hingga akhir 2023. "Tentu, BCA akan menerapkan prinsip kehati-hatian," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News