Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) menyatakan rencananya dalam pembelian kembali saham yang beredar (buyback) dengan estimasi kebutuhan dana senilai Rp 500 juta.
Direktur NISP Hartati menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel atas kinerja tahun 2022 kepada manajemen dan karyawan perseroan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum.
"Saham perseroan yang akan dibeli kembali maksimum 0,002% dari total saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh atau maksimum 402.000 lembar saham," kata Hartati dikutip dari Keterbukaan Informasi, Senin (27/2).
Adapun terkait dampak buyback saham ini nantinya, perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan perseroan. Keyakinan itu didorong oleh ketersediaan modal kerja dan arus kas perseroan yang tercatat cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi aksi korporasi tersebut.
Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) Fokus Jaga Kinerja di Tengah Harga Batubara yang Melandai
"Perseroan juga meyakini bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional perseroan. Hal ini karena perseroan telah memiliki modal (CAR) yang cukup sesuai peraturan yang berlaku," tandas Hartati.
Adapun, perseroan akan menggalang persetujuan pemegang saham atas rencana buyback tersebut dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang dijadwalkan akan digelar pada 11 April 2023 mendatang.
Asal tahu saja, Bank OCBC NISP dan entitas anak berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 3,33 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut tumbuh 32,04% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya yang senilai Rp 2,52 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, pertumbuhan laba bersih Bank OCBC NISP terdorong oleh pendapatan bunga yang naik 9,89% secara tahunan dari Rp 11,57 triliun pada 2021, menjadi Rp 12,72 triliun 2022. Adapun beban bunga perusahaan tercatat naik 1,21% secara tahunan dari Rp 3,93 triliun menjadi Rp 3,97 triliun.
Dengan kenaikan beban bunga yang terkendali, pendapatan bunga bersih Bank OCBC NISP tercatat tumbuh 14,35% menjadi Rp 8,74 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,64 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih United Tractors (UNTR) Melonjak 104,34% Sepanjang 2022
Bank OCBC NISP juga berhasil menjaga marjin bunga bersih (NIM) di angka 4,04%. Adapun laba operasional bank tercatat sebesar Rp 4,21 triliun atau meningkat hingga 31,55% dari sebelumnya Rp 3,2 triliun.
Selain itu, perseroan berhasil meningkatkan penyaluran kredit sebanyak 13,86% dari Rp 117,08 triliun pada 2021 menjadi Rp 133,3 triliun pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News