Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Mutiara Tbk bakal menerbitkan obligasi subordinasi alias subdebt berdenominasi rupiah maksimal senilai Rp 1 triliun. Subdebt bertenor tujuh tahun ini rencananya bakal diterbitkan jelang akhir 2011.
Direktur Bank Mutiara Benny Purnomo berharap, pihaknya bisa menawarkan bunga yang kompetitif sesuai kondisi pasar saat ini. Dia
memperkirakan bunga subdebt tersebut bisa berada di kisaran 9% hingga 10%.
"Sekarang kami sedang proses ke Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk subdebt Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun," tutur Benny, di Jakarta, Selasa (20/9).
Namun, Benny masih enggan membocorkan penjamin emisi yang akan ditunjuk oleh bank Mutiara. Namun menurutnya, penjamin emisi tersebut adalah perusahaan lokal.
Kendati kondisi pasar obligasi tengah fluktuatif, namun Benny optimistis subdebt yang diterbitkan tersebut bisa menarik investor. Menurutnya, turunnya pasar saat ini dipegaruhi sentimen negatif dari global akibat krisis Eropa dan Amerika Serikat. "Kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama karena fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Gonjang-ganjing ini hanya riak. Pasar subdebt kita masih besar," tuturnya.
Di samping itu, surat utang korporasi Indonesia masih menjanjikan keuntungan yang tinggi bagi investor.
Benny menuturkan, penerbitan subdebt tersebut untuk mendongkrak rasio kecukupan modal (CAR) bank hingga berada di kisaran 10% - 11%. Pada Agustus lalu, CAR Bank Mutiara tercatat 9,6%. Dengan terkereknya CAR akibat subdebt tersebut, Bank Mutiara juga mampu memenuhi ketentuan yang disepakati dalam Basel III pada 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News