Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) tampaknya harus gigit jari. Pasalnya, pembagian dividen interim yang sebelumnya direncanakan pada Kamis (13/12) harus dibatalkan. Sebagai informasi, total dividen interim yang batal dibagikan oleh emiten perbankan ini sebesar Rp 223,19 miliar atau Rp 35 per saham.
Direktur Bank Mayapada Internasional Rudy Mulyono dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/12) menyebut, pembatalan pembagian dividen interim ini diputuskan dalam rapat direksi yang dilaksanakan pada Selasa (11/12) lalu. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan aspek penguatan struktur permodalan untuk mendukung ekspansi usaha di periode mendatang.
Asal tahu saja, pembagian dividen interim Bank Mayapada Internasional sudah diumumkan sejak pertengahan bulan lalu. Masa akhir periode perdagangan saham MAYA dengan hak dividen atau cum dividen di pasar reguler dan negosiasi sudah berakhir pada 16 November lalu. Adapun cum dividen di pasar tunai telah berakhir pada 22 November atau bersamaan dengan pencatatan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen interim atau recording date.
Pembagian dividen interim kali ini didasari oleh data keuangan perseroan pada kuartal III-2018 yang dirilis pada 30 September lalu . Tercatat laba bersih dari Bank Mayapada susut 7,38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 757,06 miliar. Penurunan tersebut dikarenakan adanya penyusutan net interest margin (NIM) yang tidak diimbangi oleh pertumbuhan pendapatan non-bunga atau fee-based income.
Apabila ditelisik lebih jauh rasio keuangan per September 2018, NIM Bank Mayapada sedikit mengalami penurunan menjadi 4,12% dari tahun sebelumnya 4,23%. Return on asset (ROA) turun menjadi 1,26% secara year on year (yoy) pada kuartal III-2018. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya tercatat ROA ada di angka 1,87%.
Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bank milik taipan Dato Sri Tahir ini juga meningkat 4,5% di tahun ini. Posisi ini jauh lebih tinggi dibandingkan September 2017 yang hanya 2,18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News