Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Mandiri menegaskan komitmen untuk memperkuat bisnis agar dapat memperkuat persepsi positif investor. Atas kepercayaan investor, harga saham Bank Mandiri (BMRI) terus meningkat dan mencapai harga tertinggi Rp 10.650 per lembar saham pada sepanjang 2014, dibandingkan dengan Rp 7.850 per lembar saham pada akhir 2013. Adapun kapitalisasi pasar Bank Mandiri pada saat ini mencapai lebih dari Rp 235 triliun.
”Bank Mandiri ingin menjadi anchor stock Indonesia serta tercatat sebagai saham bluechip yang mampu menghasilkan perbaikan kinerja secara konsiten dan berkesinambungan,” kata Riswinandi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2014, Rabu (17/9).
Dalam kurun waktu delapan tahun terakhir, menurut Riswinandi, Bank Mandiri berhasil meningkatkan kinerja secara konsisten yang terlihat pada rerata pertumbuhan tahunan kredit pada periode 2005-2013 yang sebesar 24,3% dan rerata pertumbuhan tahunan dana pihak ketiga (DPK) 15,4%. Khusus pada triwulan II – 2014, laju pertumbuhan kredit dan DPK Bank Mandiri sebesar masing-masing 13,3% dan 10,7% menjadi Rp 485,8 triliun dan Rp 555,9 triliun.
Sementara pada periode yang sama, rerata pertumbuhan tahunan aset tercatat sebesar 17,7% menjadi Rp 733,1 triliun pada akhir 2013 dan laju rata-rata tahunan laba bersih sebesar 25,5% menjadi Rp 18,2 triliun. Sementara, pada triwulan II – 2014, Bank Mandiri membukukan pertumbuhan aset dan laba bersih sebesar masing-masing 13,8% dan 15,6% menjadi Rp 764,9 triliun dan Rp 9,6 triliun.
”Agar dapat membukukan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan, Bank Mandiri telah menetapkan fokus bisnis pada tiga aspek, yaitu memperkuat leadership dalam bisnis Wholesale Transaction Banking, menjadi bank pilihan nasabah di bidang Retail Deposit serta menjadi market leader dalam segmen pembiayaan ritel,” jelas Riswinandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News