Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak masih solid setelah satu tahun pandemi menyebar di Indonesia. Hal ini tecermin dari perolehan laba bersih hingga Maret 2021 mencapai Rp 7,04 triliun.
Nilai itu tumbuh 7% year on year (yoy) dibandingkan laba pada Maret 2020 sebesar Rp 6,6 triliun.
Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) tumbuh 3,3% yoy menjadi Rp 14,13 triliun. Sedangkan pendapatan non bunga atau non interest income BCA terkoreksi 14,5% yoy menjadi Rp 5,9 triliun. Sehingga total pendapatan operasional BCA mencapai Rp 19,1 triliun atau terkoreksi secara 2% yoy hingga Maret 2021.
“Kinerja BCA tidak lepas dari nasabah, regulator, dan pihak terkait yang bergandeng tangan bersama kami,” ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja BCA kuartal 1-2021 pada Kamis (22/4).
Baca Juga: Simak rekomendasi saham BBCA, SMRA, dan ELSA untuk Kamis (22/4)
Ia menyatakan kredit mencapai Rp 586,8 Rp triliun hingga tiga bulan pertama 2021. Nilai itu terkontraksi 4,1% yoy dibandingkan pada posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 612,2 triliun.
Total dana pihak ketiga BBCA juga meningkat 14,6% yoy menjadi Rp 849,41 triliun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 741,0 triliun. Adapun CASA tumbuh 15,4% yoy dari Rp 568,52 triliun di Maret 2020 menjadi Rp 655,84 triliun di Maret 2021.
Adapun CAR tercatat 24,5% naik dibandingkan 22,5% di Maret 2021. Lalu LDR 65,2% pada kuartal pertama 2021 dibandingkan Maret 2020 di posisi 77,6%. Adapun posisi non performing loan (NPL) BCA di Maret 2021 di level 1,8%.
“Sejalan pemulihan ekonomi, BCA optimis mengoptimalkan peluang dari semua aspek,” tutup Jahja.
Selanjutnya: BI dan perbankan klaim KPR turun, ini kata nasabah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News