Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pemerintah membukukan permintaan sebesar Rp 19,73 triliun pada lelang empat seri surat utang negara (SUN), Selasa (27/9). Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah kemudian menyerap dana sebesar Rp 14 triliun, di atas target indikatif yang dipatok Rp 12 triliun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, seri SPN12170608 menyerap dana Rp 1,35 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6% dan imbalan diskonto. Seri ini mengoleksi penawaran sebesar Rp 2,22 triliun dengan yield tertinggi 6,6% dan yield terendah 5,95%. Instrumen ini bakal jatuh tempo pada 8 Juni 2017.
Lalu, seri FR0061 memenangkan dana Rp 5,9 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,72% dan imbalan 7%. Obligasi tersebut menghimpun penawaran Rp 6,5 triliun dengan yield tertinggi 6,9% dan yield terendah 6,68%. Seri ini akan jatuh tempo pada 15 Mei 2022.
Seri FR0059 menyerap dana Rp 3,4 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,9% dan kupon 7%. Surat utang tersebut membukukan penawaran Rp 6,49 triliun dengan yield tertinggi 7,27% dan yield terendah 6,85%. Efek ini akan kedaluwarsa pada 15 Mei 2027.
Terakhir, seri FR0072 memenangkan dana Rp 3,35 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,35% dan kupon 8,25%. Jumlah penawaran yang masuk untuk instrumen tersebut mencapai Rp 4,5 triliun dengan yield tertinggi 8% dan yield terendah 7,25%. Obligasi ini bakal jatuh tempo pada 15 Mei 2036.
Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Setelmen berlangsung pada 29 September 2016.
Sekadar gambaran, pada lelang SUN dua pekan sebelumnya, Selasa (13/9), pemerintah membukukan permintaan yang masuk sebesar Rp 16,52 triliun, dan menyerap dana sebesar Rp 12 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News