kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banjir pasokan MTN multifinance


Kamis, 09 April 2015 / 07:08 WIB
Banjir pasokan MTN multifinance
ILUSTRASI. Pekerja menimbang berat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di salah satu kebun petani di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Jumat (17/02/2023).Laba Bersih Triputra Agro (TAPG) Turun 52%, Ini Kata Analis.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasokan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) terbitan perusahaan multifinance kian membanjir.

Yang terbaru, SAN Finance dan Buana Finance akan mengeluarkan MTN senilai total Rp 950 miliar. Berdasarkan keterangan resmi, SAN Finance akan menerbitkan MTN VII senilai Rp 700 miliar dalam dua seri.

Seri A terbit 8 April 2015 senilai Rp 400 miliar dengan bunga tetap 6,5% dan tenor dua tahun. Frekuensi pembayaran bunga dilakukan triwulan dengan pembayaran bunga pertama 8 Juli 2015.

Adapun seri B diterbitkan 8 Mei 2015 senilai Rp 300 miliar dengan kupon 6,5% dan tenor dua tahun. Frekuensi pembayaran bunga dilakukan secara tiga bulanan dengan pembayaran bunga pertama 8 Agustus 2015.

Sementara Buana Finance menerbitkan MTN II senilai Rp 250 miliar dalam dua seri pada 8 April 2015. Seri A senilai Rp 150 miliar dengan kupon 11% dan tenor satu tahun. Untuk pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 8 Juli 2015.

Seri B diterbitkan senilai Rp 100 miliar dengan kupon tetap 11,25% dan tenor dua tahun. MTN ini akan jatuh tempo 8 April 2017. Untuk pembayaran bunga dilakukan secara triwulanan dengan pembayaran bunga pertama pada 8 Juli 2015.

Analis obligasi Sucorinvest Central Gani Ariawan, menilai, MTN terbitan Buana Finance cukup menarik dengan kupon 11%. Sebaliknya, MTN SAN Finance kurang menarik karena membagikan kupon 6,5%. Kupun ini lebih rendah dibandingkan yield surat utang negara (SUN) bertenor dua dan tiga tahun yang sekitar 7% hingga 7,15% per tahun. "Apalagi likuiditas MTN di pasar sekunder tak sebaik obligasi korporasi atauSUN," ujar Ariawan, Rabu (8/4).

Risiko tinggi

Otoritas Jasa Keuangan mencatat, total penerbitan MTN rupiah hingga akhir Februari mencapai Rp 16,7 triliun dan dalam dollar AS setara Rp 11,17 triliun. Prediksi Ariawan, penerbitan MTN tahun ini masih akan didominasi multifinance. Sektor ini akan menguasai 20% hingga 30% dari total penerbitan MTN.

Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan MTN sektor multifinance punya risiko lebih tinggi ketimbang sektor lain. Maraknya penerbitan MTN sektor ini bisa membuat investor jenuh berinvestasi di sektor multifinance. "Investor bisa memilih MTN dari perusahaan kredibel dengan NPL (kredit bermasalah) yang masih dalam batas toleransi," ujar Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×