Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memprediksi, prospek industri properti semakin membaik pada 2021. Ini didukung oleh berbagai insentif dari pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor properti.
Salah satu insentif yang diberikan ke sektor properti berupa kebijakan uang muka 0% untuk pembelian hunian dan penghapusan aturan pencairan bertahap sehingga pencairan nilai kredit perumahan rakyat (KPR) dari bank ke pengembang bisa dilakukan sekaligus.
"Kebijakan tersebut sangat membantu bagi calon pembeli maupun pengembang," kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/2).
Menurut Hermawan, insentif uang muka 0% akan meringankan para pembeli properti yang membeli secara kredit. "Sementara bagi pengembang, pencairan KPR sekaligus akan meningkatkan kemampuan modal dan arus kas selama masa new normal ini," jelas dia.
Baca Juga: Tahun ini, Bumi Serpong Damai (BSDE) bidik marketing sales mencapai Rp 7 triliun
Untuk tahun 2021, anggota indeks Kompas100 ini, akan memaksimalkan angka penjualan dari unit/lot properti yang dimiliki (pertumbuhan organik). BSDE pun menargetkan pra-penjualan atawa marketing sales tahun 2021 dari kawasan residensial capai Rp 4,4 triliun dan kawasan komersial sebesar Rp 1,6 triliun.
Kawasan residensial yang ditargetkan memberikan kontribusi positif adalah BSD City, Nava Park dan The Zora di BSD City, Grand Wisata, Kota Wisata, Grand City Balikpapan, Taman Banjar Wijaya, dan Legenda Wisata.
Sementara kawasan komersial yang ditargetkan memberikan kontribusi positif antara lain kawasan komersial BSD City, Apartment The Element, Apartment Southgate, Apartment Akasa dan Upper West di BSD City, Apartment Aerium, dan Klaska Residence.
Meskipun fokus pada pertumbuhan organik, BSDE juga terbuka untuk pertumbuhan secara anorganik jika secara bisnis menguntungkan dan memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.
Selanjutnya: Di tahun lalu, Bumi Serpong Damai (BSDE) bukukan marketing sales Rp 6,5 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News