Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi memperkuat lini bisnis kemasannya, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) tengah menggenjot kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan di pasar luar negeri. Oleh karena itu ke depannya perusahaan tengah mengembangkan pabrik baru di Jawa Tengah, setelah memiliki pabrik di Tangerang, Jawa Barat.
"Pengembangan tersebut mempertimbangkan permintaan dan juga untuk mengisi ekspor yang perusahaan sudah mulai rintis dalam dua tahun hingga tiga tahun terakhir," kata Herryanto Setiono Hidayat, Direktur SMKL kepada Kontan.co.id, Senin (7/10).
Sebelumnya ekspor produk SMKL secara langsung baru berkontribusi kurang dari 5% dari pendapatan bersih perusahaan.
Baca Juga: Permintaan lesu, Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) revisi target kinerja tahun ini
Setelah pabrik baru dibangun dan kapasitasnya penuh, Herry memproyeksikan porsi ekspor dapat mencapai 20%-30% terhadap penjualan. Walau belum banyak mengekspor secara langsung, namun manajemen mengatakan kemasan karton perusahaan juga banyak diperuntukkan bagi barang ekspor semacam sepatu, printer, makanan dan lainnya dimana produk tersebut menyumbang 20%-25% dari rata-rata pendapatan perusahaan setiap tahunnya.
Selain kemasan karton, saat ini SMKL juga telah bekerjasama dengan perusahaan ritel Amerika Serikat (AS), Walmart untuk mengekspor sebanyak 150 kontainer tas belanja ke negeri Paman Sam tersebut. Nilai kontraknya sekitar US$ 10 juta.
Mengenai rencana pabrik baru, perusahaan berencana membangun fasilitas produksi dengan kapasitas pengolahan bahan hingga 150.000 ton per tahun. Keberadaan pabrik baru itu akan melengkapi pabrik di Tangerang dengan kapasitas produksi yang sama.
Awalnya dari dana IPO yang terkumpul hingga Rp 125 miliar tahun ini, sebanyak 30% dialokasi untuk membeli mesin dan pembangunan pabrik baru.
Soal perkembangan rencana tersebut, manajemen mengaku masih menghitung lagi investasi di Jawa Tengah tersebut.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) Manfaatkan Peluang Ekspor dari Gejolak Perang Dagang
"Kalau rencana pengembangan untuk besaran investasi masih dihitung kembali karena perubahan dengan melihat situasi pasar saat ini," terang Herry.
Yang terang, usai pabrik baru berdiri perusahaan menginginkan kapasitas produksinya bakal maksimal menyamai pabrik di Tangerang hingga 2025 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News