Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) semakin ekspansif. Tahun ini, MMLP ingin membangun tiga hingga empat pergudangan di kawasan Jabodetabek.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, manajemen MMLP mengalokasikan dana senilai Rp 1,5 triliun. Sumber pendanaan berasal dari kas internal sekitar 40% dan utang perbankan sebesar 60%. Saat ini, Mega Manunggal sudah menetapkan tiga lokasi yang jadi pergudangan, juga telah membeli lahannya.
Dua lokasi di antaranya akan menempati area pergudangan MMLP yang sudah berdiri sebelumnya, yakni di kawasan industri MM2100 dan wilayah Tapos, Kota Depok. "Kami akan melaksanakan groundbreaking pada semester pertama tahun ini," ungkap Head of Corporate Finance & Investor Relations MMLP, Asa Siahaan, kepada KONTAN, kemarin (16/1).
Manajemen MMLP akan menggunakan sebagian dana hasil rights issue pada tahun lalu untuk membangun 3-4 pergudangan tersebut. Pada Oktober-November 2017, MMLP menerbitkan saham baru (rights issue) 1,17 miliar saham dengan harga penawaran Rp 580 per saham.
Dari aksi korporasi tersebut, MMLP meraup dana senilai Rp 681 miliar. "Sebagian dana pembangunan gudang berasal dari dana rights issue," ujar Asa. MMLP menargetkan total luas area sewa atau net leasable area (LSA) pergudangan tersebut mencapai 120.000 hingga 170.000 meter persegi (m²).
Sejatinya, MMLP sudah memiliki calon klien atau penyewa di pergudangan tersebut. Salah satu calon penyewa itu adalah Lazada, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Lazada memang klien lama yang sudah menyewa pergudangan MMLP di wilayah Tapos.
Saat ini, MMLP mengoperasikan tujuh pergudangan. Tiga gudang terbaru akan beroperasi pada Maret tahun ini. Ketiga gudang itu berlokasi di kawasan MM2100, Cileungsi dan Cibatu. Kapasitasnya masing-masing mencapai 38.000 m², 31.000 m² dan 36.000 m². Nilai total investasi ketiga pergudangan tersebut mencapai Rp 800 miliar.
Dengan tingkat hunian (occupancy rate) sebesar 100%, ketiga pergudangan itu menyumbangkan pendapatan senilai Rp 90 miliar. "Saat ini baru 70%," ungkap Asa.
Namun, saat ini saham MMLP kurang likuid. Harga MMLP kemarin naik 4,55% menjadi Rp 575 per saham. Harga itu lebih rendah 1,71% dibanding harga IPO di 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
