kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie Sumatera (UNSP) Telah Maksimalkan Penggunaan Capex Tahun 2023


Selasa, 03 Oktober 2023 / 09:56 WIB
Bakrie Sumatera (UNSP) Telah Maksimalkan Penggunaan Capex Tahun 2023
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) di pabrik kelapa sawit PT Bakrie Sumatera Plantations (BSP) Kota Kisaran,


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kuartal ke-3 tahun ini, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) telah memaksimalkan menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 485 miliar.

Direktur UNSP, Andi W. Setianto mengatakan, anggaran capex tahun ini telah digunakan sesuai rencana yang dialokasikan untuk dua sektor yaitu sektor tanaman dan non-tanaman.

“Sebesar Rp 321 miliar untuk perawatan tanaman belum menghasilkan dan pekerjaan replanting atau peremajaan tanaman. Dan Rp 164 miliar untuk pekerjaan perbaikan perawatan pabrik dan infrastruktur kebun atau pabrik,” jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/10).

Saat ditanya mengenai ekspansi apa yang akan atas sedang dipersiapkan UNSP disisa akhir tahun ini, Andi menjelaskan perseroan tidak merencanakan adanya ekspansi tapi lebih fokus kepada produktivitas berkelanjutan dari aset kebun yang sudah ada.

Baca Juga: Harga Komoditas dalam Tren Melandai, Simak Nasib Emiten Grup Bakrie

 

“Kami tidak ada ekspansi, fokus kami sustainable productivity karena potensi profitabilitas yang lebih tinggi dan de-leveraging atau pengurangan utang terkait aset hilir non-kebun karena potensi profitabilitas yang lebih rendah,” jelasnya.

Hal ini ungkap dia akan dilakukan melalui beberapa langkah. Yang pertama adalah optimalisasi produksi kebun melalui peremajaan tanaman sawit, konversi tanaman karet ke sawit serta perbaikan perawatan pabrik dan infrastruktur kebun atau pabrik.

Di sisi lain UNSP ungkapnya sepanjang 2023 menargetkan lahan sebesar 5.420 hektare untuk dilakukan peremajaan (dan konversi) ke tanaman sawit untuk mendapatkan produktivitas lebih baik dimasa mendatang.

“Memang dengan konsekuensi ada penurunan produksi di 2023 dan periode tanaman belum menghasilkan, kami mengupayakan produksi yang stabil di 2023 dibandingkan 2022,” tutupnya.

Jika merujuk pada laporan keuangan, penjualan bersih perseroan selama semester-1 tahun 2023 ini mengalami penurunan 14,48%. Dari Rp 1,45 triliun di semester-1 2022 menjadi Rp 1,24 triliun.

Pendapatan ini didapat dari 3 sektor penjualan yaitu karet, sawit dan turunannya serta oleokimia. Sektor karet menyumbang Rp 106,87 miliar, sawit dan turunannya senilai Rp 912,19 miliar dan Oleokimia Rp 262,63 miliar. Kemudian, ketiga sektor ini mengalami eliminasi senilai Rp 36,74 miliar.

Baca Juga: Bakrie Sumatera (UNSP) Targetkan Volume Produksi CPO Tumbuh 20% Pada Tahun Ini

Laba bersih perseroan di semester-1 2023 juga mengalami penurunan sebesar 64%. Dari Rp 692,93 miliar di semester-1 2022 menjadi Rp 249,36 miliar diperiode sama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×