kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie persoalkan lagi pencurian data


Senin, 10 Desember 2012 / 23:14 WIB
Bakrie persoalkan lagi pencurian data
ILUSTRASI. Gerai Indomaret


Reporter: Yuwono Triatmodjo, Agustinus Beo Da Costa, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Board of Directors (BoD) Bumi Plc akan menggelar rapat, Rabu (12/12), guna memutuskan proposal Bakrie dan Nathaniel Rothschild (Nat) sebelum dibawa ke rapat umum pemegang saham (RUPS). Menjelang rapat tersebut berlangsung, soal pencurian dokumen lewat peretasan ilegal (hacking) diungkit-ungkit lagi.

Chris Fong, Juru Bicara Grup Bakrie bilang, beberapa dokumen milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah dicuri dari pangkalan data miliknya melalui praktik peretasan ilegal. "Bumi Resources sudah melaporkan itu kepada polisi pada tanggal 11 Oktober lalu," kata Fong kepada KONTAN, kemarin.

Kepala Humas Polda Metro Jaya, Rikwanto membenarkan adanya laporan itu. "Sudah kami terima dan kini ditangani unit cyber crime," ujarnya.
Menurut Fong, dokumen-dokumen yang dicuri itu lalu dipalsukan atau diubah untuk memberikan kesan yang keliru tentang transaksi di BUMI. Kemudian, Nat mempresentasikan dokumen palsu itu kepada Direktur Independen Bumi Plc. "Nat Rothschild perlu menjelaskan dari mana ia mendapatkan dokumen-dokumen itu. Kami yakin, ia tahu lebih banyak tentang aksi illegal hacking itu," tandas Fong.

Bakrie akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian Inggris. Grup Bakrie mendapatkan informasi bahwa perusahaan bernama Diligence, berada di balik aksi hacking itu. Bakrie berniat menginvestigasi temuan ini.

Kasus hacking juga menimpa Samin Tan, pemegang saham sekaligus Chairman Bumi Plc. Merasa telah dicurangi, Samin pun mengajukan surat pengunduran diri kepada Sir Julian Horn Smith, Deputy Chairman Bumi Plc per tanggal 13 Oktober 2012, seperti disebut dalam dokumen yang KONTAN terima, beberapa waktu lalu.

Dalam surat tersebut, Samin merasa dirinya diintimidasi oleh Nat. Nat, lanjut Samin, mengaku bisa mengakses surat elektronik miliknya. "Jika kasus ini terbukti (pembobolan email), Anda (Julian) pasti setuju bahwa ini adalah kejahatan serius di bawah yurisdiksi hukum manapun," tegas Samin dalam suratnya.

Context Information Security kemudian melakukan penyelidikan teknis tanggal 24-25 November atas dugaan pembobolan jaringan data Samin. Faktanya,  terjadi serangan ke akun email Samin sejak 1 Maret 2012. Juru bicara Nat, Ian Middleton membantah semua tudingan itu. Pihaknya akan membuat surat tanggapan resmi mengenai soal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×