Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Temas Tbk (TMAS) menargetkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) mencapai Rp 1 triliun di tahun ini. Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung rencana ekspansi perusahaan. Kebutuhan belanja modal sebesar 20% akan dipenuhi dari kas internal dan sisanya berasal dari pinjaman.
Nantinya, sebagian besar alokasi belanja modal akan digunakan untuk menambah armada kapal perusahaan. Untuk tahun ini perusahaan menargetkan penambahan maksimum 10 unit kapal.
Presiden Direktur TMAS Faty Khusumo mengungkapkan, perusahaan terbilang cukup beruntung bisa menambah 12 unit kapal pada tahun lalu. Menurutnya, dengan situasi yang ada saat ini akan sulit mendapatkan 12 kapal dengan harga yang sama seperti tahun lalu.
"Ini adalah salah satu yang memang agak sulit kalau dibicarakan. Mau membeli (karena) memang kita butuh untuk investasi, untuk pengembangan layanan-layanan kita. Tapi, per hari ini kalau mau dibilang kita harus beli kapal terlalu mahal biayanya dan tidak akan bisa masuk untuk return (modal) dalam jangka pendek," kata Faty, Kamis (9/6).
Baca Juga: Temas (TMAS) Berencana Bagikan Dividen Rp 500 Miliar
Kendati demikian, Faty memastikan TMAS tetap berkomitmen untuk menambah armada. 1 unit armada dipastikan akan dikirim pada kuartal II-2022.
Selain itu, TMAS juga sudah memiliki rencana untuk penambahan 4 unit kapal lainnya. "Dan ada rencana bangun kapal baru tapi masih tunggu momentumnya," tegas Faty.
Sekedar mengingatkan, TMAS juga kinerja ciamik sepanjang kuartal I-2022 dengan pendapatan mencapai Rp 1,16 triliun.
Raihan pendapatan ini meningkat 37,45% year on year (yoy) dimana pada periode yang sama di tahun sebelumnya TMAS membukukan pendapatan sebesar Rp 849,08 miliar.
Sementara itu, laba bersih TMAS melonjak signifikan menjadi sebesar Rp 357,35 miliar di triwulan pertama tahun ini. Torehan ini meningkat 1.139,39% yoy dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 28,83 miliar.
Direktur Keuangan TMAS Ganny Zheng mengungkapkan, perusahaan mencatatkan kinerja yang sangat baik sepanjang tahun lalu. Perusahaan pun memproyeksikan kinerja ke depan juga dapat tetap terjaga.
"Komposisi volume angkutan internasional dan domestik dua-duanya tetap tumbuh dan komposisi untuk internasional bertambah jadi 15,64% dan domestik 84,36%," terang Ganny dalam Public Expose Virtual, kemarin.
Ganny mengungkapkan, pada tahun ini perusahaan dibayangi kenaikan biaya bahan bakar mencapai 21,1%. Untuk itu, TMAS melakukan penyesuaian untuk ongkos angkut sebesar 15%.
"Jadi kalau kita lihat, pendapatan bertambah meskipun biaya meningkat. At the end kita hasilkan yang lebih baik," terang Ganny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
