kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.070   4,24   0,06%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,69   -0,20%
  • ISSI 215   0,70   0,33%
  • IDX30 423   -0,88   -0,21%
  • IDXHIDIV20 513   0,07   0,01%
  • IDX80 120   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Bakal Rights Issue, Ini Rencana Ekspansi Pratama Abadi Nusa (PANI) di Bisnis Properti


Rabu, 08 Juni 2022 / 19:05 WIB
Bakal Rights Issue, Ini Rencana Ekspansi Pratama Abadi Nusa (PANI) di Bisnis Properti
ILUSTRASI. Direktur Utama Pratama Abadi Nusa (PANI) Prilli Budi Pasravita Soetantyo mengatakan, pihaknya akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13,12 miliar saham baru dalam rights issue.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue. Aksi korporasi ini memuluskan rencana PANI untuk berkespansi ke bisnis properti.

Direktur Utama PANI Prilli Budi Pasravita Soetantyo mengatakan, pihaknya akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13,12 miliar saham baru. PANI bakal melakukan transaksi material dan penambahan kegiatan usaha, serta transaksi afiliasi.

"Dana hasil PMHMETD akan digunakan untuk rencana transaksi dan modal kerja," kata Prilli dalam public expose yang digelar secara virtual, Rabu (8/6).

Dalam uraian rencana transaksi tersebut, investasi dan pengembangan bisnis dilakukan melalui penyertaan saham baru sebanyak 51% oleh perusahaan terafiliasi di bidang real estate, yakni PT Bangun Kosambi Sukses (BKS).

Setelah diakuisisi oleh PANI, selanjutnya BKS akan melakukan investasi dengan penyertaan saham baru sebanyak 51% pada perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate yaitu PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC).

"Dana yang diperoleh dari penyertaan BKS kepada MAS dan CGIC akan digunakan untuk melakukan pembayaran utang kepada pihak-pihak afiliasi," imbuh Prilli.

Baca Juga: Bank BTN (BBTN) Siap Rights Issue, Simak Prospeknya Menurut Analis

BKS, MAS dan CGIC memiliki beberapa proyek yang sedang dikerjakan serta prospek pengembangan properti. BKS memiliki proyek di bidang perumahan, kavling, ruko dan mall yang sedang dalam tahap pembangunan maupun pematangan lahan.

Kemudian, MAS punya proyek di bidang perumahan, rukan/ruko, gudang, club house, office park, apartemen dan kavling. Sedangkan CGIC belum ada pengembangan lantaran masih dalam tahap perencanaan. Ke depan, CGIC akan tumbuh sejalan dengan pengebangan yang ada di MAS dan BKS.

Adapun lokasi proyek BKS, MAS dan CGIC berada di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dan PIK 2 extention di Kabupaten Tangerang yang terintegrasi dengan kawasan PIK Jakarta Utara. Prilli menyampaikan, mencari peluang bisnis yang dapat mengoptimalkan investasi menjadi strategi pertumbuhan anorganik PANI dan yang melatari ekspansi ke sektor properti.

Apalagi, pengembang properti terkemuka PT Agung Sedayu melalui PT Multi Artha Pratama (MAP) telah mengakuisisi 80% saham PANI pada Oktober 2021 lalu. MAP sendiri merupakan pengembang properti di kawasan PIK Jakarta Utara.

Dalam kesempatan sama, Direktur MAP Yohanes Edmond Budiman menyebut, dana dari rights issue PANI akan dipakai untuk rencana transaksi afiliasi dan ekspansi di bisnis properti. Perkiraan dana yang akan terhimpun mencapai sekitar Rp 6,5 triliun.

"Pendanaan melalui rights issue, dan kita targetkan akan mendapatkan dana senilai kurang lebih Rp 6,5 triliun," ujar Yohanes.

Strategi ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pendapatan PANI, serta meningkatkan profitabilitas dan prospek usaha ke depan. Yohanes sendiri memproyeksikan ekspansi ke bisnis properti ini bisa mendongkrak pendapatan hingga 100%.

"Untuk tahun 2022 kami targetkan minimal 100% lebih dari sektor properti dan akan terus meningkat pada tahun -tahun berikutnya," kata Yohanes.

Di samping melebarkan sayap ke bisnis properti, PANI juga terus menggenjot usaha di bidang kemasan kaleng serta pengolahan hasil perikanan dan jasa penyimpanan kamar pendingin (cold storage). Dalam bisnis ini, PANI mengandalkan anak usahanya, PT Windu Blambangan Sejati (WBS).

Pada tahun ini, PANI menargetkan volume produksi sebanyak 340.000 kaleng, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebanyak 328.200 kaleng. Sedangkan volume ekspor produk olahan hasil perikanan WBS ditargetkan sebanyak 198 container, lebih banyak dari tahun lalu yakni 168 container.

"Kami masih ada prospek apalagi di bisnis cold storage. Karena sekarang pasar sudah mulai terbuka, dan demand mulai tinggi kembali dibanding saat covid-19, begitu juga industri kaleng. Jadi ke depan akan bisa lebih baik dibanding tahun 2021," terang Prilli.

Adapun dari sisi pergerakan saham, PANI masih nyaman parkir di zona hijau. Secara year to date, saham PANI sudah melonjak 231,88%. Rabu (8/6), harga saham PANI ditutup menguat 5,05% ke level Rp 5.725.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya melihat, ekspansi yang digelar PANI berdampak positif untuk memperbesar peluang pertumbuhan pendapatan dan laba. Terlebih, secara lokasi PIK merupakan kawasan properti strategis yang diminati konsumen.

Meski begitu, dampak dari ekspansi properti ke kinerja keuangan PANI dinilai tidak akan instan untuk tahun ini. "Risiko (tantangan di sektor properti) ada di inflasi yang bisa membebani daya beli masyarakat," kata Cheryl.

Meski begitu, saham PANI ditaksir masih menarik untuk dikoleksi. Cheryl pun memberikan rekomendasi buy saham PANI dengan target harga di level Rp 6.000 per saham.

Baca Juga: Enam Emiten BUMN Akan Rights Issue, Simak Pilihan Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×