kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.199   57,86   0,81%
  • KOMPAS100 1.105   10,32   0,94%
  • LQ45 877   10,94   1,26%
  • ISSI 221   0,89   0,40%
  • IDX30 448   5,61   1,27%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,22   0,97%
  • IDXV30 135   0,58   0,43%
  • IDXQ30 149   1,55   1,05%

Bahana divestasi proyek Eastkal Rp 500 miliar


Jumat, 15 Februari 2013 / 07:28 WIB
Bahana divestasi proyek Eastkal Rp 500 miliar
ILUSTRASI. Cara membuat daftar isi di Microsoft Word, otomatis jadi tanpa ketik satu per satu!


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kisruh reksadana penyertaan terbatas (RDPT) milik PT Bahana TCW Investment bertajuk Private Equity Fund Pelabuhan (BPEFP) akhirnya tuntas. Aset dasar (underlying asset) berupa proyek pelabuhan logistik Eastkal di Penajam, Kalimantan Timur yang sempat bermasalah lantaran terjadi sengketa proyek, akhirnya bisa dijual (divestasi).

Bahana TCW melepas aset dasar RDPT ini kepada PT Astratel Nusantara senilai Rp 500 miliar- Rp 550 miliar. Direktur Utama Bahana CTW Investment Management, Edward P Lubis, menjelaskan, divestasi ini telah mendapatkan persetujuan dari ketiga pemegang unit penyertaan (UP). Ketiga pemegang UPĀ  ini adalah Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI), Yayasan Kesehatan Telkom (Yaskes), dan Dana Pensiun Telkom (Dapen).

"Ini adalah waktu yang tepat bagi pemegang UP untuk melepas kepemilikan," ujar Edward, kemarin (14/2).
Nah, YKKBI menjadi investor terbesar RDPT ini, setelah menyetorkan dana senilai Rp 200 miliar dalam dua tahap (Desember 2008 dan Juni 2009).

Belakangan, pada tahun 2010, Yayasan Kesejahteraan Karyawan Telkom (YKKT) dan Dana Pensiun Telkom masuk dengan menginvestasikan duit juga sebesar Rp 125 miliar.

Lantaran investasi reksadana ini berbentuk penyertaan saham, YKKBI, YKKT dan Dapen Telkom mendapat jatah 70% saham pada proyek Pelabuhan Penajam ini. Sisanya dimiliki oleh Bahana TCW dan Bahana Securities sebesar 30%.

Salah satu pejabat Dapen Telkom yang enggan disebut namanya menuturkan, total return yang didapat dari investasi di RDPT ini sebesar 2,31% sejak awal hingga sekarang. Hasil investasi tersebut jauh dari estimasi return yang dijanjikan Bahana yaitu sebesar 20% per tahun.

Sementara Bendahara YKKBI, Adam Srihono, mengatakan, dari Rp 200 miliar investasi yang disetor, YKKBI mendapat kembali seluruh dana investasi dan sedikit kelebihan. Namun, Adam enggan menyebutkan hasil investasinya selama lebih dari empat tahun tersebut.

Yang jelas, pasca divestasi, YKKBI menerima pengembalian investasi pada tanggal 1-4 Februari 2013. "Total dana yang kami dapatkan di bawah Rp 250 miliar," kata Adam.

Meski sempat menuai masalah, Bahana menolak mengatakan proyek ini mangkrak. Sebelum divestasi itu, pembangunan Eastkal fase I telah dirampungkan. Informasi saja, pendanaan proyek yang di atas lahan seluas 30 hektare itu mencapai Rp 650 miliar. Nah, pada pembangunan tahap pertama itulah, dana senilai Rp 325 miliar berasal dari ketiga investor RDPT BPEFP itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×