kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.809   21,00   0,12%
  • IDX 6.425   -12,88   -0,20%
  • KOMPAS100 924   -1,72   -0,19%
  • LQ45 720   -3,08   -0,43%
  • ISSI 205   0,38   0,18%
  • IDX30 374   -1,94   -0,52%
  • IDXHIDIV20 452   -2,03   -0,45%
  • IDX80 105   -0,25   -0,24%
  • IDXV30 111   0,44   0,40%
  • IDXQ30 123   -0,42   -0,35%

Bahan baku naik, laba bersih ICBP tumbuh 17,8% di kuartal I


Jumat, 29 April 2011 / 11:26 WIB
Bahan baku naik, laba bersih ICBP tumbuh 17,8% di kuartal I
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan saat penyerahan bantuan modal kerja di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020). Presiden kembali menyerahkan bantuan kepada para pedagang kaki lima, keliling, rumahan hingga pedagang asongan masing-masing sebe


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan kenaikan laba bersih 17,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp 433,5 miliar, dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya senilai Rp 368,1 miliar.

Kenaikan laba ini ditopang naiknya penjualan bersih pada kuartal pertama 2011 menjadi Rp 4,71 triliun, atau tumbuh tipis 8,6% dari kuartal yang sama di 2010 senilai Rp 4,34 triliun. Pertumbuhan penjualan ini didorong volume serta harga jual rata-rata yang lebih tinggi.

Divisi mi instan dan dairy berkontribusi 88% terhadap penjualan bersih. Sedangkan, tiga divisi lain, yaitu penyedap makanan, makanan ringan serta nutrisi, dan makanan khusus menyumbang 12%.

Laba kotor naik tipis 6,1% menjadi Rp 1,20 triliun. Namun, kenaikan biaya bahan baku menyebabkan marjin laba kotor turun dari 26,2% menjadi 25,6% pada kuartal pertama tahun ini. Selanjutnya, laba usaha juga hanya naik tipis 5,6% menjadi Rp 614,8 miliar. Marjin laba usaha pun turun dari 13,4% menjadi 13,1% di tiga bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama dan CEO ICBP Anthoni Salim menyebut, meski biaya bahan baku naik karena kenaikan harga komoditas, namun perseroan bisa mengawali tahun ini dengan kinerja cukup bagus.

Anthoni berharap prospek perekonomian Indonesia akan tetap baik di tahun ini, sehingga bisa mendukung pertumbuhan industri makanan dalam kemasan. "Kami dalam posisi yang baik untuk mengambil peluang dari potensi pertumbuhan ekonomi," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×