Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Ratih pun memberikan rekomendasi buy saham BRPT pada area Rp 760 - Rp 775. Target harga berada di area resistance Rp 880. Pertimbangkan cut loss jika menembus support level di Rp 700.
Adapun, sampai dengan penutupan pasar Jum'at (9/12), harga saham BRPT ditutup merosot 2,52% ke harga Rp 775. Menurut Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova, secara teknikal potensi harga saham BRPT masih cenderung tertekan.
Ivan melihat pola pergerakan harga yang hampir mirip dengan periode semester pertama lalu. Selain itu, pergerakan harga sudah mulai menembus fraktal 765, sekaligus mengakhiri pola konsolidasi triangle dan berisiko mengalami tekanan jual menuju area support Rp 690 - Rp 700.
"Untuk rekomendasi, cenderung akan speculative buy apabila mendekati support di Rp 690 dengan resisten terdekatnya saat ini di Rp 800," terang Ivan.
Baca Juga: Grup Barito Pacific Bekerja Sama dengan Grup PLN,Dukung Transisi Energi Keberlanjutan
Sementara itu, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian turut menyoroti transaksi inbreng terkait BREN. Langkah tersebut menunjukkan fokus BRPT untuk bisnis sektor energi terbarukan.
Secara jangka panjang, strategi ini akan menguntungkan bagi BRPT karena ke depan penggunaan energi terbarukan menjadi prioritas. "Dengan BRPT yang berfokus untuk bisnis sektor energi terbarukan berpotensi meningkatkan kinerja keuangan ke depannya," imbuh Rio.
Hanya saja, secara teknikal Rio menyarankan pelaku pasar untuk wait and see terlebih dulu. Sebab pergerakan harga BRPT cenderung terkonsolidasi didukung dengan MACD dan Stochastic RSI yang juga bergerak sideways.
Saran Rio, cermati level harga Rp 765 jika ingin masuk koleksi. Target harga ada di Rp 800 - Rp 810, dan pertimbangkan stoploss jika turun menembus leve Rp 740.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News