Reporter: Barratut Taqiyyah, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Pada awal bulan September ini, ada sejumlah alasan untuk mempercayai bahwa pasar saham AS akan mencapai titik tertingginya, setidaknya dalam jangka pendek. Padahal, secara historis, September merupakan bulan penuh tekanan bagi pasar saham.
Jika dilihat, indeks Standard & Poors 500 telah melonjak sebesar 14% pada tahun ini. Bahkan posisinya sekarang merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Tidak menghitung kejadian 2009 di mana pasar saham rebound dari level terendah krisis, tahun ini bisa menjadi tahun terbaik bagi pasar saham sejak 2003 silam - nyaris 1 dekade lalu.
Sepertinya, sejumlah data negatif seperti penurunan jumlah perekrutan tenaga kerja AS pada Agustus tidak menyebabkan menurunnya minat investor untuk berinvestasi di pasar saham. Para investor optimistis, bank sentral global akan melakukan aksi agresif untuk menangkal krisis.
Pada pekan lalu, misalnya, Bank Sentral Eropa (ECB) sudah mengumumkan untuk membeli obligasi negara-negara bermasalah di zona Eropa. Saat ini, investor optimistis, the Federal Reserve juga akan memperkenalkan kebijakan stimulus baru berupa pembelian obligasi pada pertemuan Kamis (13/9) mendatang.
"Berita baik adalah berita baik dan berita buruk adalah berita buruk. Semuanya lebih disebabkan oleh langkah yang akan diambil Bernanke," jelas Eric Kuby, chief investment officer North Star Investment Management di Chicago.
Saat ini, indeks S&P 500 diperdagangkan 13,3 kali dari estimasi pendapatannya. Artinya, investor bersedia membayar US$ 13 lebih banyak untuk setiap satu dollar dari kinerja yang diharapkan dari perusahaan yang terhimpun dalam S&P 500.
Meski angka tersebut di bawah prediksi analis yang mematok angka 13,7, namun angka itu mendekati range kisaran pertumbuhan ekonomi rendah dalam lima tahun terakhir.
Sejumlah analis memprediksi, indeks S&P 500 akan menutup tahun dengan kenaikan. "Kami memprediksi S&P 500 akan berada di level 1.450 pada akhir tahun ini. Saya sangat yakin mengenai hal itu. Namun, jika tren ini terus berlanjut, saya akan mulai mengambil keuntungan," jelas Jack Ablin, chief investment officer Harris Private Bank di Chicago.
Sementara itu, estimasi rata-rata analis berdasarkan pooling Reuters dari pertengahan tahun ini, indeks S&P 500 akan berakhir di level 1.383 tahun 2012. Hal itu menunjukkan, Ablin tidak sendririan. Performa S&P sudah melampaui estimasi yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News