Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) yang kembali turun 25 basis poin ke 5% sokong penguatan rupiah.
Akhir pekan kemarin, kurs spot rupiah menguat 0,15% ke Rp 14.038 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) melemah 0,49% jadi Rp 14.064 per dolar AS.
Baca Juga: Sempat Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Berbalik Menguat 0,15%
Fikri C. Permana, Ekonom Pefindo mengatakan, rupiah menguat karena terpengaruh penurunan suku bunga acuan. Penurunan tersebut juga menandakan bahwa BI optimistis pada pertumbuhan ekonomi.
"Stabilitas ekonomi Indonesia relatif stabil meski BI mengekspektasikan pertumbuhan ekonomi di tahun ini rentangnya lebih rendah dari perkiraan awal tahun," kata Fikri, Jumat (27/10).
Baca Juga: Pembentukan kabinet baru menyokong kenaikan IHSG 0,98% dalam sepekan
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, rupiah menguat karena dollar AS tertekan akibat ekspektasi penurunan Federal Fund Rate di minggu ini.
Fikri mengatakan, kepercayaan pelaku pasar pada rupiah setelah suku bunga turun, bisa membuat rupiah kembali menguat di perdagangan Senin (28/10).
Tetapi, penguatan rupiah terbatas karena pelaku pasar juga tengah menanti hasil rapat The Fed mengani tingkat suku bunganya.
Baca Juga: Hari ini terkoreksi, simak proyeksi IHSG untuk pekan depan
Lukman juga mengamati BI tetap berada di pasar demi menjaga volatilitas rupiah. Lukman memproyeksikan rupiah berpotensi menguat di rentang Rp 14.000 per dolar AS hingga Rp 14.075 per dolar AS.
Sementara, Fikri memproyeksian rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 13.980 per dolar AS hingga Rp 14.080.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News