Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar penjualan saham PT Link Net Tbk (LINK) kembali berhembus. Induk PT XL Axiata Tbk (EXCL) di Malaysia, Axiata Group Bhd dikabarkan akan mengakuisisi saham perusahaan penyedia internet Link Net milik Grup Lippo.
Menurut sumber Bloomberg, Senin (6/7), Axiata tengah berdiskusi dengan pemegang saham Link Net yakni CVC Capital Partners dan PT First Media Tbk (KBLV). Axiata dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi pembelian saham Link Net melalui entitas usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yakni EXCL. Tapi, belum ada kepastian kapan diskusi ini akan membuahkan transaksi.
Saat ini, Link Net memiliki nilai pasar Rp 12,4 triliun atau setara US$ 857 juta. CVC Capital Parters memiliki 36% saham Link Net. Sementara First Media mengempit 28% saham.
Baca Juga: Kiat Penyedia Jasa Internet yang Mendulang Pelanggan Saat Pandemi
CVC dan First Media sejatinya sudah mempertimbangkan untuk mendivestasi mayoritas saham di Link Net sejak awal tahun 2015. Kala itu, sejumlah emiten dikabarkan tertarik atas transaksi tersebut. Mereka adalah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), EXCL, dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Pada 2018, Axiata juga pernah dikabarkan telah bernegosiasi untuk membeli 40% saham Link Net. Kala itu, potensi nilai transaksinya disebut-sebut mencapai US$ 356 juta. Namun, manajemen EXCL telah membantah hal tersebut.
Hingga kuartal I-2021, Link Net mencatatkan kinerja positif dengan meraih pendapatan senilai Rp 1,06 triliun. Jumlah itu tumbuh 11,48% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 958,99 miliar.
Baca Juga: XL Axiata proyeksikan layanan XL Home bisa capai 650.000 homepass pada akhir 2021
Dari sisi bottom line, Link Net membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp 249,02 miliar. Jumlah itu meningkat 25,96% dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 197,7 miliar.
Hingga akhir tahun, Link Net menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran 7%-9% year-on-year (yoy) menjadi Rp 4,33 triliun hingga Rp 4,41 triliun. Tahun ini, Link Net mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 3 triliun untuk migrasi jaringan. Dana itu berasal dari operating profit dan pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News