kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendung diproyeksi menyelimuti IHSG


Rabu, 21 Agustus 2013 / 08:52 WIB
Mendung diproyeksi menyelimuti IHSG
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas Antam dan UBS hari ini di Pegadaian, Senin, 28 Maret 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kondisi rupiah dan spekulasi pengetatan stimulus dari bank sentral Amerika Serkat (AS) alias The Federal Reserve Fed masih memberikan sentimen negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, (21/8).

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan berada pada level support 3.985-4.125. Sementara  resistance -nya ada di level 4.225-4.278. "Sentimen negatif membawa IHSG ke bawah target support kami, yaitu 4285-4310," tukas Reza.

Artinya, lanjut Reza, IHSG kembali menyisakan utang gap 4536-4568 dan 4260-4311 dengan posisi IHSG hampir sama seperti September 2012. Namun, dengan posisi itu, diharapkan pelemahan mulai terbatas sehingga tidak memperburuk tren IHSG.

Adapun beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Reza adalah; MNCN buy on weakness (BoW) dengan level support 2.400-2.500 dan resistance 2.750-2.850, BEST BoW pada support 375-395 dan resistance 465-500.

Dua saham lain yang layak menjadi pertimbangan adalah; RALS dengan posisi buy on weakness support 1.020-1.060, BMRI BoW 7.050-7.250 dan resistance 7.850-8.050.

Sementara itu, Edwin Sebayang, analis MNC Securities memiliki pendapat senada. Selama belum ada kejelasan kebijakan menghadapi sentimen negatif itu, bukan hal mustahil pasangan USD/IDR melemah ke level posisi Rp 11.000. "IHSG juga berpeluang turun kembali ke bawah level 4.000," tambahnya.

Edwin memperkirakan, pergerakan IHSG do perdagangan hari ini ada di level 3.968-4.269. Adapun saham-saham yang bisa menjadi pilihan adalah BMRI dan ASII. Sementara saham yang bisa diambil dengan skema BoW adalah, ITMG, BBCA, UNVR, TLKM, WIKA, AKRA, JSMR, KLBF, INDF, HRUM, CPIN, ICBP.

"Kami berharap, pemerintah cepat menanggapi sentimen yang ada karena saat ini berkejaran dengan waktu, kekhawatiran snowball effect dan sebelum kepercayaan investor hilang atas market Indonesia," jelas Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×