Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan penguatan pada perdagangan pekan lalu. Adapun, pekan ini, IHSG akan disetir rilis data ekonomi domestik, pertumbuhan ekonomi 2016.
Sepekan terakhir, indeks mampu naik 0,90% menjadi 5.360. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, walaupun penguatan IHSG lebih rendah dari pekan sebelumnya yang sebesar 1,11%, tapi pergerakan IHSG mampu berhasil melampaui pencapaian level tertinggi sebelumnya di 5.366.
”Menguatnya Rupiah dan naiknya aksi beli asing turut membantu hijaunya IHSG,” kata Reza, Minggu (5/2).
Penguatan IHSG cukup bisa mengimbangi pergerakan bursa di Asia yang cenderung masih bergerak variatif. Selain itu penguatan saham-saham dari sektor pertambangan turut menopang laju Indeks hingga akhir pekan.
Secara teknikal, pergerakan IHSG juga telah meninggalkan middle bollinger band area, dengan harga di atas WMA20. MACD juga terus mencoba membentuk golden cross meski pergerakannya masih cukup flat di mana RSI terlihat naik.
Melihat hanging man candle telah terbentuk, ini mengindikasikan sinyal penguatan. Sehingga, pada pekan ini, Reza memprediksi pergerakan IHSG pada rentang support 5.290-5.325 dan resistance 5.370-5.385.
Sementara, analis NH Korindo Bima Setiaji memperkirakan, pekan ini, sentimen penggerak pasar yaitu pengumuman PDB Indonesia dikuartal IV 2016. Dengan estimasi ekonom PDB harusnya tumbuh 5,07% - 5,1%, lebih baik dibanding kuartal III yang hanya tumbuh 5,02%. ”Rilis data itu kemungkinan akan mempengaruhi pergerakan indeks,” kata Bima.
Selain itu dengan kembalinya investor asing masuk ke pasar saham Indonesia juga masih menjadi dorongan. Ini karena berkurangnya kekhawatiran akan kenaikan suku bunga The Fed pada Maret mendatang. Selain itu hasil rilis laporan keuangan tahun 2016 juga masih diramal cukup baik.
Sehingga pada perdagangan, Senin (6/2), IHSG diramal masih dalam potensi menguat di level resistance 5.380 dan support 5.255. "Saham-saham yang menarik adalah EXCL, WIKA, MEDC, SCMA, AKRA, RALS," ujar Bima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News