kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Avrist Asset Management luncurkan reksadana indeks LQ45 pekan depan


Senin, 04 Maret 2019 / 20:32 WIB
Avrist Asset Management luncurkan reksadana indeks LQ45 pekan depan


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah meluncurkan produk reksadana indeks IDX30 dan reksadana indeks IDX80, PT Avrist Asset Management (Avrist AM) akan mengeluarkan reksadana indeks LQ45 pada pekan depan. Melansir data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Avrist AM akan meluncurkan produk reksadana indeks LQ45 dengan nama Reksadana indeks Avrist Indeks LQ45.

Direktur PT Avrist AM, Hanif Mantiq mengatakan, produk reksadana indeks Avrist LQ45 dibuat untuk memberikan alternatif kepada investor Avrist AM, yang sudah memiliki reksadana indeks IDX30 dan reksadana indeks IDX80. Kata dia, reksadana indeks Avrist LQ45 adalah reksadana pasif yang tujuan utamanya mengikuti perkembangan indeks LQ45.

"Ini merupakan reksadana micro investing, karena investor dapat subscribe dengan jumlah paling minimal sebesar Rp 10.000. Kami bekerja sama dengan agen penjual efek reksadana (aperd) online dan khusus ditunjukan untuk investor ritel,” jelasnya kepada Kontan, Senin(4/3).

Karena belum resmi meluncurkan produknya, Hanif memperkirakan, target return atau keuntungan sebesar 10% di tahun 2019. Sementara untuk pembobotan, pihaknya akan mengikuti pembobotan Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami melihat, usai gelaran pemilihan presiden (pilpres), kinerja reksadana indeks LQ45 makin positif sebab dengan begitu kerja pemerintah bisa lebih efektif,” tambahnya.

Hanif menambahkan, keuntungan berinvestasi di reksadana indeks LQ45 adalah mendapatkan pertumbuhan jangka panjang dengan likuiditas tinggi. Sementara kelemahannya,  reksadana indeks LQ45 kurang adaptif terhadap saham-saham baru dan berkapitalisasi kecil, yang bisa saja memiliki kinerja lebih baik.

“Jika memiliki kekhawatiran demikian, investor tidak dianjurkan melakukan trading di reksadana indeks LQ45. Untuk memaksimalkan keuntungan, lakukan aksi buy and hold saja,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×