kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Avrist Asset Management gencar terbitkan produk reksadana baru


Rabu, 13 Maret 2019 / 14:38 WIB
Avrist Asset Management gencar terbitkan produk reksadana baru


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan dana kelolaan atawa assets under management (AUM) industri reksadana, PT Avrist Asset Management gencar meluncurkan produk reksadana baru di tahun ini.

Sejak awal tahun, PT Avrist Asset Management sudah menerbitkan reksadana indeks LQ45, pasar uang, pendapatan tetap berbasis SUN, dan reksadana terproteksi dengan tenor 3 tahun.

Head of Investment Avrist Asset Management, Farash Farich mengatakan, pihaknya akan tetap gencar menerbitkan reksdaana baru guna menambah dana kelolaan. Dana kelolaan Avrist Asset Management sekitar Rp 3,2 triliun per akhir Februari. Farash menargetkan AUM akan capai sekitar Rp 5,6 triliun di akhir tahun.

Avrist pun masih menyiapkan strategi peningkatan AUM dengan menerbitkan produk reksadana baru berjenis pasar uang, saham dan exchange traded fund (ETF) pada kuartal II 2019.

Sekadar mengingatkan, total dana kelolaan industri reksadana berdasarkan data Infovesta Utama, dana kelolaan reksadana per Februari bertambah Rp 13,84 triliun sejak awal tahun menjadi Rp 497,26 triliun. Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun lalu pertumbuhan dana kelolaan terjadi lebih besar dengan penambahan Rp 32,33 triliun.

Tercatat dana kelolaan reksadana saham turun paling besar, Rp 2,51 triliun secara bulanan menjadi Rp 147,73 triliun.

Penurunan AUM reksadana saham terjadi karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berkinerja negatif di periode yang sama. "Beberapa investor masih melakukan realisasi keuntungan kinerja year to date yang masih positif di reksadana saham," kata Farash, Rabu (13/3).

Sementara, reksadana pasar uang mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan paling besar, Rp 2,24 triliun secara bulanan menjadi Rp 57,54 triliun.

Farash mengatakan aliran dana di reksadana pasar uang bersifat sementara guna menampung likuiditas para investor sambil memanfaatkan yield yang masih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×