kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Aviana Sinar Abadi (IRSX) Menyiapkan Inovasi AI di Tahun 2023


Sabtu, 13 Mei 2023 / 05:15 WIB
Aviana Sinar Abadi (IRSX) Menyiapkan Inovasi AI di Tahun 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia saat ini memiliki ruang untuk berkembang lebih pesat. Hal itulah yang berusaha untuk difasilitasi dan menjadi fokus bisnis PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX).

IRSX adalah perusahaan integrated digital IT hub yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi serta aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis. Aktivitas usaha utama IRSX berfokus pada aktivitas pemrograman komputer (KBLI 62019).

Direktur IRSX Fajar Indrayanto mengatakan, pihaknya di tahun 2023 masih akan terus melakukan pengembangan, baik dari segmen pasar maupun inovasi produk.

“Inovasi produk ini untuk menjawab kebutuhan dan keinginan pasar serta mengikuti perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi para pelanggan IRSX,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (7/5).

Baca Juga: Fluktuasi Harga Tinggi, Saham Baru IPO Belum Cocok Disimpan Jangka Panjang

Berada di era revolusi industri 4.0, dunia bisnis dan perilaku konsumen saat ini telah bergeser ke arah digital. Beberapa pilar utama dalam era ini adalah Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Cloud Computing.

Situasi Pandemi Covid-19 juga menciptakan pertumbuhan adopsi digital yang luar biasa di Indonesia. Potensi pasar yang terus meningkat ini membuat kebutuhan pengguna untuk produk digital akan terus bertambah.

“Perkembangan teknologi di Indonesia akan sangat pesat, dengan hadirnya berbagai teknologi , seperti AI. Ini juga didorong dengan peningkatan digital literacy dari UMKM yang eksponensial,” ujar dia.

Fajar mengatakan, produk eksisting IRSX saat ini adalah Software Product Management, yang merupakan platform untuk menghubungkan bisnis dengan teknologi. Melalui Software Product Management, UMKM dapat menikmati sejumlah fitur teknologi untuk membantu mereka menjalankan bisnis.

Baca Juga: Begini Strategi Aviana Sinar Abadi (IRSX) Pasca Melantai di BEI

Pertama, Sales Force yang dapat melakukan management canvaser mulai route plan, check-in toko, hingga pencatatan term of paymentKedua, Software Product Management terhubung dengan InterExchange Platform yang memungkinkan pengguna produk IRSX bisa saling terhubung dan saling bertukar barang. 

Ketiga, Software Product Management dapat dihubungkan dengan front-end, seperti aplikasi android maupun iOS, termasuk pada layanan messaging, seperti SMS, WhatsApp, atau Telegram.

Menurut Fajar, pangsa pasar produk Software Product Management saat ini mencapai lebih dari 45% dari pangsa pasar IRSX secara keseluruhan. Pengguna existing produk tersebut meliputi perusahaan-perusahaan besar, lokal distributor, komunitas, hingga perusahaan kecil. 

“Kami juga hendak masuk ke segmen koperasi, di mana di Indonesia sendiri memiliki lebih dari 130 ribu koperasi dengan anggota lebih dari 30 juta orang,” paparnya.

Baca Juga: IPO Aviana Sinar Abadi (IRSX) Oversubscribed Hingga 100 Kali

Fajar mengatakan, penjualan IRSX di tahun 2022 meningkat 20 kali lipat dari tahun 2021. Aviana mencatatkan pendapatan sebesar Rp 200 miliar sepanjang tahun 2022. Pendapatan ini juga melampaui target IRSX di Rp 149 miliar.

“Kenaikan itu dihasilkan dari aksi korporasi yang melakukan akuisisi perusahaan anak untuk melengkapi ekosistem IRSX dalam melakukan distribusi produk digital di Indonesia,” papar dia.

IRSX mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/2). Pada IPO, IRSX memasang harga Rp 101 dan menawarkan 1 miliar lembar saham.

Dari IPO itu, IRSX berhasil meraup dana segar sebesar Rp 101 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk beberapa kepentingan.

Sebesar 27,55% untuk modal kerja dan belanja modal bagi entitas anak IRSX yang lain, yaitu PT Aviana Sinar Anugerah. Sementara, sisanya sekitar 21,43% akan digunakan oleh IRSX sebagai modal kerja dan belanja modal.

 

Fajar mengatakan, IRSX memutuskan untuk melantai di BEI untuk melakukan akselerasi pengembangan pangsa pasar dengan mengeluarkan berbagai produk inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan profit bagi pengguna produk serta layanan Aviana.

“Di samping itu, ini akan memperkuat citra positif bagi perusahaan, di mana kepemilikan saham oleh publik dapat menunjukkan bahwa perusahaan kami stabil dan memiliki prospek yang baik untuk masa depan,” ungkap dia.

Di tahun 2023, IRSX mencanangkan kenaikan pendapatan hingga 2,5x lipat dari raihan di tahun 2022 yang sebesar Rp 200 miliar. Salah satu strategi dalam upaya mencapai target 2023 adalah pengembangan software as a service (SaaS), seperti Solusi Digitalisasi Koperasi. 

Menurut Fajar, market volume koperasi mencapai lebih Rp 170 triliun dan merupakan pasar yang sangat lucrative. Hal itu yang membuat IRSX memfokuskan bisnisnya untuk melayani pasar koperasi.

IRSX juga sedang mengembangkan produk berbasis artificial intelligence (AI) untuk kemudahan para pengguna layanan Aviana maupun untuk menargetkan pelanggan baru.

“Kami optimistis akan perkembangan bisnis kami di tahun 2023 dan ini terlihat dari pergerakan harga saham kami saat ini,” pungkas Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×