Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten cat bangunan, PT Avia Avian Tbk (AVIA) resmi bergabung dalam United Nations Global Compact (UNGC), sebuah jaringan global yang mempromosikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang bertanggung jawab.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menilai masuknya AVIA ke UNGC berpotensi membawa dampak positif terhadap prospek jangka panjang AVIA.
“Keikutsertaan AVIA dalam UNGC dapat memperkuat governance internal, meningkatkan standar keberlanjutan produk, dan menurunkan risiko operasional seperti non-compliance atau potensi litigasi lingkungan di masa mendatang,” kata Liza kepada Kontan, Rabu (11/6).
Baca Juga: Emiten Milik Hermanto Tanoko, Avia Avian (AVIA) Gabung UNGC, Ini Dampaknya
Lebih lanjut, Liza mencermati, respons dari investor institusional dan pelaku pasar yang berfokus pada investasi berbasis ESG cenderung positif. AVIA sendiri saat ini mengantongi ESG Risk Rating kategori 'Medium' dengan skor 22,6 dari Sustainalytics, dan menempati peringkat ke-68 dari 581 perusahaan dalam industri kimia global.
“Menjadi bagian dari UNGC menambah legitimasi AVIA di mata investor global, khususnya dana institusi yang memprioritaskan portofolio yang selaras dengan prinsip keberlanjutan,” tambahnya.
Namun demikian, Liza juga menggaris bawahi sejumlah risiko yang tetap perlu dicermati investor. Menurutnya, kompetisi di sektor cat, baik untuk bangunan maupun industri masih sangat ketat.
Tekanan dari sisi biaya bahan baku dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi tantangan tersendiri.
“Agenda ESG bisa saja dipersepsikan hanya sebagai formalitas, jika tidak disertai peningkatan nilai tambah dalam waktu dekat,” kata Liza.
Dari sisi makroekonomi, perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik juga dinilai dapat menjadi hambatan terhadap permintaan produk cat di pasar.
Secara teknikal, Liza memberikan rekomendasi speculative buy bertahap untuk saham AVIA. Ia menyarankan level akumulasi pada kisaran Rp 454 - Rp448, dengan strategi average up apabila harga menembus di atas Rp 458.
Target harga jangka pendek dipatok di kisaran Rp 472 - Rp482, dengan potensi lanjut ke Rp 494 - Rp 500. Sementara itu, stop loss disarankan apabila penutupan harga turun di bawah Rp 440.
Baca Juga: Jurus Avia Avian (AVIA) Capai Target Pertumbuhan Penjualan pada 2025
Selanjutnya: Lapangan Sepak Bola Berfungsi Kembali, Semangat Atlet Desa Bangkit
Menarik Dibaca: Liburan Sekolah, Hotel di Batam Hadirkan Kamar dengan Desain Karakter Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News